omongan
Puji dan syukur keharibaan Tuhan Sang Maha Pencipta alam semesta yakni
Allah SWT atas kuasaNyalah dan limpahan karuniaNYA sehingga kami menyempatkan
diri bergores tinta yang tak bermakna ini dan mengolah logika untuk berekspresikan
dalam renungan diri semata sehingga tersusunlah tulisan walau tak rapi dengan
harap agar membaca dan berkomentar apa adanya.
Sholawat serta salam kami curahkan kepada makhluk terbaik diatas muka
bumi ini dan di akhirat jua yakni baginda kenjeng Nabi Muhamad Rasulullah SAW
atas dakwahNyalah dan istiqomahNYA sehingga kami dan termasuk umat manusia
senang dan cinta akan menuntut ilmu pengetahuan baik itu berupa ilmu agamawi
maupun ilmu duniawi.
Wahai makhluk-makhluk Tuhan bersadarlah diri dalam mencari ketidak
manfaatan dunia dan marilah mencari kemanfaatannya.
Betapa megahnya duniawi sendiri apabila di isi dengan fikir yang
positif dan senangnya hati apabila berinovasai dalam diri sehingga bermanfaat
untuk umat.
Dunia pun akan bercerah apabila para penghuninya berpijak diri dalam
majlis-majlis ilmu manfaat dan tidak untuk sebaliknya dan berbahagialah jua
bagi makhluk-makhluk bumi yang sudah bermanfaat untuk kaum generasi penerusnya.
Maka dengan tulisan yang tidak manfaat ini berusaha kami rangkum hanya
sekedar untuk di ingat saja dan agar tidak tercecer dalam bumi.
Dengan segenap hati dan jiwa yang menyatu dalam arti maknawi maka
ketahuilah bahwa keindahan itu milik Tuhan semata dan goresan ini hanyalah
bagian duniawiku saja.
Wahai mata-mata yang terbelalak isilah dunia ini penuh dengan
dedikasimu agar semesta ini tersenyum.
Hamba hanyalah insan yang dhoif yang fakir yang awam dan hanya kepada
TuhankuNyalah hamba memohon dan berserah.
Komentar itu bagian manusiawi dan menyemarakkan suasana dan terserahlah
padamu saja akan tulisan hitam ini berpacu.
Hanya ungkapku moga dan bersemoga saja mau membaca hasil penggabungan
rasio logika dan seluruh tubuh tiada lain tertuang dalam deretan kertas putih
yang berjilid ini.
Salam buat makhluk-makhluk yang mau membaca.
Dan bersemoga sukses selalu.
12 November 2011
TTD
Jubaedillah Al Aris An Nasor
Anak peradaban
bunga
01 Maret 2001
Bunga
Elok rupamu
dalam tatapanku
Anggun wajahmu
dalam nuraniku
Manis senyummu
dalam hasratku
Terbuai daku
melihatmu
Terpana diri
pada sikapmu
Jiwa ini merayap
pada hatimu
Bunga
Kadang ingin
memetikmu
Jua simpan
dalam sukmaku
Kadang hanya
menyiram saja
Dalam genggam
kuntummu
Ijinkanlah
Daku hanya
pengharap
Hanyalah pada
Tuhan
Daku berserah
Bunga
Mekar atau layumu
Hanya waktu
dan waktu
penantian
08 Maret
2001
Penantian
kadang penuh rindu
Dirimu
berbayang dalam hasrat
Angan pun jauh
melayang
Mengitari
relung-relung diri
Berhangat
bersama asmara
Mahligai
syahdu pun berkhayal
Berpeluk manja
kemesrahan
Mengukir
keabadian
Berjalan
ikatan
Bayang-bayang
suci
Melambai-lambai
sanubari
Mengusik
ketentraman jiwa
Pancaran
kesederhanaanmu
Menembus sukma
Penantian
makin panjang
Kisah hanyalah
cerita
Menyambut
sentuhan
Berpeluk dalam
khayangan
Bersama
indahnya awan
semu
19 Maret
2001
Gemuruh ombak
mendesir
Riuh hilir
menyejuk
Gemercik air
mengguyur
Mengukir
namamu
Hasrat pun
menggelombang
Menerjang
kesunyian
Melukis dirimu
Indah nian
kenangan
Membayang
keinsanan
Bersemayam dalam
jiwa
Pujangga
dewakan hasrat
Relung hati
kian menyibak
Kilauan ukiran
rasa
Kehangatan pun
berlalu
Bagai
mimpi-mimpi semu
Hati hanyalah
hati
Jiwa hanyalah
jiwa
Semu hanyalah
semu
selamat
26 Maret
2001
Selamat pagi angin
Kau yang
membangunkan
Dari mata-mata
yang terpejam
Selamat siang
matahari
Kau yang menghangatkan
Dari
sendi-sendi kehidupan
Selamat sore
mega
Kau yang
menghentikan
Dari
macam-macam kegiatan
Selamat malam
bintang
Kau yang
menghiasi
Dari bumi-bumi
kesepian
Selamat
Dan selamat
Kau adalah
kalimat
Bagi
insan-insan pengharap
Hampa
22 April
2001
Hati ini resah
terasa gundah
Kegelisahan
jua makin menggugah
Nafas hasrat
pun membeku
Nafsu asmara
kian menyentuh
Berteduh dalam
naluri
Berdetak dalam
di jiwa
Itukah fitrah
insani
Ataukah…
Ingin ku teguk
hasratmu
Ingin ku
nikmati asmaramu
Dalam bayang
ku impi
Dalam khayal
ku puja
Hati ini
merayap dalam denyut
Jiwa ini
mengitari dalam sendi
Adakah dirimu
merasakannya
Ataukah ini
sejarah membisu
Kehampaan
hasrat merindu
Terpendam
dalam lamunan
Terbuai dalam
khayangan
Berbayang
kepiluan
kasih
13 Mei
2001
Kasih
Kau
bagaikan bunga
Tertanam
dalam lubuk hati
Kasih
Kau
ibarat permata
Menghias
dalam sanubari
Kasih
Kau
seperti pelita
Menyinari
dalam relung jiwa
Kasih
Kelembutanmu
Kesederhanaanmu
Ketulusanmu
Mengundang
rasa
Kasih
Ingin
daku berlayar dalam lautan asmaramu
Ingin
daku berteduh dalam dekapan rindumu
Ingin
daku bercumbu dalam ayunan mesrahmu
Kasih
Hanyalah
waktu
Dan
waktu
hancur
21 Mei
2001
Oh
Betapa diri
ini hancur
Hancur dalam
pekerjaan
Oh
Betapa hati
ini hancur
Hancur dalam
percintaan
Oh
Betapa jiwa
ini hancur
Hancur dalam
kepribadian
Oh
Betapa aku ini
hancur
Hancur dalam
kehidupan
Mungkinkah
kehancuran itu akan hancur
Begitu sulit
menghancurkan dari yang hancur
Pada diri ini
Pada hati ini
Pada jiwa ini
Pada aku ini
Apapun hancur
tetap ku hancurkan
Dan hancurnya
hancur akan dihancurkan
adakah
18 Juni
2001
Adakah kau
kasih padaku
Adakah kamu
sayang padaku
Adakah dirimu
rindu padaku
Adakah itu…
Masih daku
kasih padamu
Masih daku
sayang padamu
Masih daku
rindu padamu
Masih itu…
Kadang diriku
mengingatnya
Kadang diriku
melupakannya
Biarkanlah
cerita ini ku tulis
Biarkanlah
kisah ini ku lukis
Biarkanlah
memori ini ku ukir
Dan ku
sebarkan pada angin ini
Dan ku
pamerkan pada semesta ini
Pada penghuni
jagad ini
Adakah masih
tersisa
Secercah kasih
itu
Setetes sayang
itu
Selayang rindu
itu
Adakah…
renungan
11 Juli
2001
Jiwa ini sedih
terasa pedih
Hati ini
menangis bagai teriris
Betapa semesta
makin menjauh
Betapa dunia
makin menerpa
Mungkinkah
kehidupan ini
Suratan
untukku
Ya Allah
Berilah jalan
lurus untukku
Bimbinglah
hamba ke makrifatMU
Hidayahkan
daku dalam ridhaMU
Berapa
langkahkah lagi
Kebahagiaan
ini ku tempuh
Berapa jauh
lagikah
Kesuksesan ini
ku raih
Dunia memang luas
Tapi bumi yang
ku pijak
Hanya sebatas
telapak kaki
Diri ini tak
kuasa
Tuk melebarkan
sayap
Hanya pada
kehendakMu
Dan
kekuasaanMU
dunia
14 Agustus 2001
Dunia ini
serasa tak bersahabat
Kala
insan-insan berpijak diatasnya
Bumi pun
bergoyang
Menggetarkan
sendi-sendi kehidupan
Entah siapa
yang salah
Bumikah
Manusiakah
Kita hanya
Berjati diri
sendiri
Bercermin
dalam diri
Berinstropeksi
diri
Hanya kepadaMU
Makhluk-makhluk
bumi
Dikembalikan
Kehidupan dan
Kematian adalah
kehendakMU
dunia adalah
milikMU
dunia adalah
untukku
untukku dan
milikMU
semesta alam
16 Januari 2002
Alam bebas
lepas
Menguak
cakrawala
Meniti suasana
semesta
Riakan gemuruh
mengurai
Meramaikan
jagat raya
Gemercik
lelautan mengalir
Mengitari
lorong-lorong dunia
Semesta
melebar hamparan
Alam menebar
keagungan
Alunan langit
bergenderang
Dendangkan
sukma-sukma bumi
Bersahutan
seruak kefanaan
Mengejar
Rabbul Izzati
Berharap
rahmatMU
Berkilau sinar
kesempurnaanMU
Menyejuk diri
dalam ampunanMU
Menanti janji
khabar surgawiMU
Dalam firman
ciptaanMU
tobat
22 Februari
2002
Terdengar
sayupan menggema
Merdu penuh
kalimat syahdu
Sendi-sendi
tubuh bergetar
Menusuk
duri-duri hati
Duri
kesombongan
Duri
keangkuhan
Lantunan itu
makin terdengar
Suara itu
bersahutan
Semakin terasa
dalam sukma
Menyayat
relung-relung jiwa
Ya Rabbi
Bersujud serah
diri dihadapanMu
Berharap ridho
penuh ampunanMU
Bersimpuh
tawadlu harap rahmatMU
Ya Ilahi
Menangis penuh
penyesalan
Limpahan air
mata ingat dosa
Suara adzan
menuntun jalan
Hamba
bermunajat mohon tobat
Tunjukkanlah
Shiratal
mustaqimMU
malam
18 Mei
2002
Malam
Temani sesunyi
diri ini
Taburi
kehangatan sanubari
Resah dada
menyatu jiwa
Bertebar
merasuk asmara
Menabur
benih-benih pesona
Oh indahnya
Kala lepas
lamunan
Bersama dalam
khayalan
Asmara kian
melayang
Bersama
rentetan bintang
Malam pun
sunyi
Hati ini sepi
Malam kian
kelam
Menanam kisah
jiwa
Berteman
bayang-bayang
Bersemayam
dalam angan
Menunggu penuh
impian
Selamat
bermalam
Kelabu dalam
rindu
Dua puluh dua
12 November
2002 lahir 12 November 1980
Tak ku
sangkakan
Tak jua
terbayangkan
Di hari ini
Genap dua
puluh dua
Beranjak
usiaku
Dua belas
November
Dua ribu dua
bertahun
Daku berulang
tahun
Kini ku
mengerti
Arti hidup dan
kehidupan
Tumpuan
kebahagiaan
Duniawi dan
ukhrowi
Kadang ku
bertanya
Siapa diri ini
Dari mana diri
ini
Kemana tujuan
diri ini
Hanya kepadaMU
Hamba
bertawakal
Hamba
bermunajat
Luka bahagia
26
Januari 2003
Dulu pilu kini
menangis
Kadang
menjerit
Dulu sedih
kini menetes
Kadang
merengek
Entah kenapa
dan
Apa pula
sebabnya
Entah dimana
dan
Apa pula
akibatnya
Betapapun
demikian
Hamba tabah
Apapun yang
terjadi
Hamba jalani
Kini
Terpancar
bahagia
Menurut hatiku
Yang tak bisa
terucap
Biarkanlah
Perjalanan
waktu
Lukaku kan
terbalas
Bahagia selalu
demi
19
Februari 2003
Demi detik
Lama diri ini
menanti
Berjalan terus
melangkah
Untuk sesuap
nasi
Demi menit
Terus diri ini
menunggu
Berlari
mengitari bumi
Untuk seteguk
air
Demi jam
Tetesan air
mata
Perasan
keringat
Menyatu dalam
wajah
Untuk selembar
selimut
Demi hari
Berjalan di
terik mentari
Berlari pada
guyuran hujan
Untuk raih kebahagiaan
Demi malam
Pengalaman ini
ku tulis
Pengabdian ini
ku lukis
Untuk diriku
Dan demi
ridhaMU
Aris si badan hati
06 Maret
2003
Wahai Aris
Tingkah
langkahmu brutal
Kelakuanmu jua
nakal
Akhlakmu
seperti tak berakal
Wahai badan
Janganlah
dirimu terpedaya
Jangan pula
turut syetan
Jua tipuan
iblis
Wahai hati
Janganlah
berjalan dosa
Janganlah
berbuat durhaka
Jua kelakuan
duraka
Aris
Kau orang
munafik
Kamu manusia
fasik
Badan
Rubahlah
perbuatanmu
Perbaiki
akhlak lakumu
Hati
Istigomahlah
dalam niat
Bertawakal lah
dalam langkah
bayangan
09 April
2003
Terbayang nan
jauh di sana
Terkenang
nostalgia nan indah
Dambaan
hanyalah dambaan
Keinginan
hanyalah keinginan
Hasrat
hanyalah hasrat
Impian
hanyalah impian
Bayangan
hanyalah bayangan
Bisakah hati kita
menyatu
Dalam diri dan
sanubari
Ataukah kita
pudar
Dalam gejolak
di jiwa
Tidakkah kita
tahu
Kita jauh
Bagai bumi dan
langit
Bayanganmu
hanyalah semu
Semumu masih
membayang
Hanyalah Tuhan
Mentakdirkan
segalanya
pagi
13 Mei
2003
Pagi itu
Matahari
memancar
Menyinari
jagat raya
Ayam berkokok
Bertanda awal
hari tiba
Membangunkan
Nyawa-nyawa
hidup
Terlelap dalam
tidurnya
Begitu pula
Diriku
terbangun
Mataku sesaat
melirik
Jam sudah
siang
Kegelapan pun
hilang
Mimpiku buyar
Bersama
datangnya
Mentari
menyinar
Oh pagi
Kini umurku
bertambah lagi
Oh pagi
Diriku ingin
tidur lagi
untukmu
08 Juni
2003
Berteduh diri
dalam lamunan
Membayang
syahdu kenangan
Indah nian nan
impian
Saat
menyendiri
Berpaku
bayangmu
Gejolak di
jiwa bersemi
Bersama untukmu
Duhai asmara
Leburkan
hasratku
Penantian
Yang ku puja
hanya angan
Yang ku
sanjung hanya bayang
Untukmu
Ikatan dalam
diri
Khayalan akan
diri
Kenangan penuh
diri
Bersemi diri
sendiri
hilang
22 Januari
2004
Malam taburi
bintang
Kesunyian melepas
kelam
Kenangan
melebur impian
Pesona kisah
nan penantian
Gemulai hasrat
terpendam
Berbinar dalam
redup
Syahdu penuh
rasa
Romantika nan
dramatika
Gemerlap indah
Berbaur nan
asa
Menyatu dalam
gita
Berkenang
penuh di jiwa
Asmara kian
tersimpan
Tertutup
kelabu malam
Mengiringi
redupnya bintang
Hilang dalam
kesunyian
Hiasan saat
bersama
Tenggelam
dalam pesona
Impian pun
hilang
Bersemi dalam
kenangan
kebayang
24 Maret
2004
Kewayang enake
Rasane wong
demen
Mung bedane
Demene dewek
bae
Demen ora
kelakon
Pengen bae
slalu kesanding
Kapan bae
waktune
Kebayang
maning terkenang
Mangan rasane
blenak
Duh mengkenen
temen
Rasane wong
seneng
Kaya jagat rasane
peteng
Ya wis ah
Apa parenge
bae
Hanya kelawan
Gusti Kang
Maha Suci
Sing weruh segala-galane
ibu
26 Februari 2005
Wahai ibu sang
syahdu
Kemuliaanmu
bagai purnama
Pelita dalam
segala impian
Penerap
harapan cita-cita
Pelipur dalam
suka duka
Dalam sunyi
kesendirianmu
Kau menangis
bersujud
Bertaqarrub
Menengadah di
tengah malam
Bermunajat
menyebut asmaNYA
Berlinang
penuh harap ampunanNYA
Doamu mustajab
Meruntuhkan
dinding-dinding bumi
Menggetarkan
hijab-hijab langit
Kau hamparkan
sejuta kasih sayang
Kau
senandungkan doa-doa kebahagiaan
Ridha Allah
ada pada Ridhamu
Murka Allah ada
pada murkamu
Keagunganmu
pancarkan tiga derajat
Surga di bawah
kakimu
“kenangan acara peringatan bulan Muharram 27 Februari 2005”
Ikatan Remaja Masjid Baiturrahman –Pekandangan _Indramayu
adalah
27 Februari 2005
Kebencian
adalah
Syetan-syetan
yang keliaran
Dendam
kesumat adalah
Iblis-iblis
yang kelaparan
Kedengkian
adalah
Roh-roh
jahat yang gentayangan
Kesombongan
adalah
Hewan-hewan
yang kehilangan akal
Mata
dhohir adalah
Jalan-jalan
kesimpangsiuran
Mata
bhatin adalah
Jalan-jalan
kebenaran
Mata
hati adalah
Jalan-jalan
kesucian
Jasmaniyah
adalah
Nafas-nafas
keserakahan
Rohaniyah
adalah
Nafas-nafas
keikhlasan
Hidup
adalah
Kehidupan
yang berketergantungan
“kenangan acara peringatan bulan Muharram
27 Februari 2005”
Ikatan Remaja Masjid Baiturrahman
–Pekandangan _Indramayu
pengembara
09 September
2005
Sudah sekian
lama mengembara
Menelusuri
lorong-lorong dunia
Menapaki jejak
kehidupan
Melewati
serpahan suka duka
Indah memang
perjalanan
Romantika
Dramatika
Selalu ada
Bergantian
Rintangan lagi
Halangan lagi
Tantangan lagi
Cacian lagi
Makian lagi
Hinaan lagi
Adalah makanan
pengembara
Ya Allah
Berilah hamba
jalan petunjukMU
Hantarkan
hamba menuju ridhaMU
Damaikan hamba
naungan rahmatMU
Syair gilaku
23 Mei
2006
Inilah syair
gilaku
Penyair
amburadul
Ku puja dewi
Dalam alam
khayal
Ku hiasi bunga
impian
Dalam
kesunyian
Ku hasrati
wanita
Dalam semu
kerinduan
Ku nikmati
hausnya asmara
Dalam sepi
kasmaran
Ku terlena
Dalam
khayangan
Ku mabuk
Dalam buaian
Ku gila
Dalam perasaan
Tutup buku
30 Mei
2006
Malam tepat
dalam tanggal
Satu lingkaran
Mei berbulan
Tahun dua ribu
enam masehi
Berlalu sudah
dalam memori
Tutup buku
administrasi
Istilah dalam
perbankkan
Harapganda
perkreditan
Malam pun kian
larut
Mataku kerasa
kantuk
Badan terasa
cape
Bekerja
seharian
Bekerja bagian
kewajiban
Pengabdian
daku lakukan
Hanyalah demi
Demi cita
harapan
Demi waktu
penantian
Demi masa
kesuksesan
Hanya itu
Harapan dalam
kehidupan
Penantian
dalam pengorbanan
Kesuksesan dalam
perjuangan
hidup
10 Juni
2006
Hidup itu
suatu
Perjuangan
yang butuh
Akan adanya
pengorbanan
Dan itulah
bagian kehidupan
Yang ku alami
saat ini
Demi meraih
suatu kata sukses
Bersemangatlah
dalam hidup dan
Berhiduplah
penuh semangat
Perjuanganku masih
panjang
Tuk meraih
cita-cita
Tuk mencari
kebahagiaan
Namun hidupku
Hanya Tuhanku
yang tahu
Hanya sebuah
kalimat
Berfikir
besarlah dirimu
Berjiwa
besarlah kamu
Dalam
menghadapi
Resesi dunia
ini
Simpan itu
baik-baik
Dan jagalah
kembang
30 Maret
2007
Kembang
Tertanam dalam
akar hasrat
Bertaburi
mewangi semerbak
Sepoi kibaskan
suasana
Mekar curahkan
rasa
Kembang
Harum lembut
berpesona
Menoreh
senyuman
Mengukir
perasaan
Menyinar
kehangatan
Kembang
Kuntummu
bertanda
Elok nian
berpandang
Lega kian
bernafas
Semerbakmu
terasa
Kembang
Harumlah terus
Kembang
Mekarlah
selalu
Dalam
pergantian masa
mentari
24 Mei
2007
Kala sinar
menerang
Berkilau
berbinar
Sesejuk embun
mengibas
Desahan angin
berfajar
Mentari di
sudut sana
Benderang bias
Pepohonan
melambai
Beburungan
menyanyi
Bersentuhan
dengan alam
Indah panorama
Menghias
cakrawala
Ciptaan Tuhan
Begitu
sempurna
Mentari
Selalu di
nanti
Bagi
makhluk-makhluk bumi
Hanya
keagunganNYA
Dan bertanda
Akan
kebesaranNYA
Mama
06 Juni 2008
Dalam hening
diriku
Dalam sepi
nuraniku
Mengiang
kenangan bersamamu
Bersajak penuh
langkah hidupmu
Bersejuk
hatiku saat aliran do’amu
Dan kini
Awan bercerah
hantarkan jenazahmu
Menghantarkan
ke liang lahat
Tertanggal
enam dan juni berbulan
Dua ribu
delapan bertahun syahdu
Malam Jum’at
berkliwon tanggal satu
Jumadil
akhir bertanggal dua hijriyah
Seribu empat
ratus dua puluh Sembilan
Bertahun duka
cita
Ahmad Nasor
Amin namamu
Mama ku sebut
panggilanmu
Berbaring
abadi menuju Tuhan
Bersenyum
kesendirianmu selalu
Ikhlas ku
lambaikan kepergianmu
Sembah baktiku
padamu
Dalam taburan
do’aku untukmu
Mohon restu
dalam lanjut hidupku
Bersama
iringan arwahmu
bagaimana
08
Juli 2008
Bagaimana
kau ini
Kau
suruh aku berbicara
Aku
berbicara kau anggap
Aku
bercanda
Kau
suruh aku diam
Aku
diam kau bilang
Aku
tidak setuju
Kau
suruh aku belajar
Aku
belajar kau bentak aku
Kau
suruh aku menulis
Aku
menulis kau tegur aku
Bagaimana
kau ini atau
Aku
bagaimana
Kau
suruh aku mengikutimu
Aku
mengikutimu kau anggap
Aku
memata-mataimu
Kau
suruh aku berdemokrasi
Aku
berdemokrasi kau anggap
Aku
berdemonstrasi
Kau
suruh aku hormat
Aku
hormat kau anggap
Aku
mengejakmu
Kau
suruh aku berdisiplin
Aku
berdisiplin kau hina aku
Ada
apa ini atau
Aku
seperti apa
Kau
suruh aku berjalan
Aku
berjalan kau selimpung aku
Kau
suruh aku berlari
Aku
berlari kau anggap
Aku
mengejarmu
Kau
suruh aku menyusulmu
Aku
menyusulmu kau katakan
Aku
membuntutimu
Kau
suruh aku menangis
Aku
menangis kau anggap
Aku
cengeng
Bagaimana
kau ini atau
Aku
bagaimana
Kau
suruh aku berteriak
Aku
berteriak kau usir aku
Kau
suruh aku bernyanyi
Aku
bernyanyi kau bilang
Aku
mengejekmu
Kau
suruh aku berdiri
Aku
berdiri kau tendang aku
Ada
apa ini dan
Apa
pula maumu
Kau
suruh aku menghadapmu
Aku
menghadapmu kau katakan
Aku
menantangmu
Kau
suruh aku istirahat
Aku
istirahat kau marahin
Kau
suruh aku berbuat baik
Aku
berbuat baik malah
Kau
menipuku
Kau
suruh aku bersahabat
Aku
bersahabat malah
Kau
yang berkhianat
Ada
apa ini
Dan
kau bagaimana
“Jauh
menerawang di atas sebuah hamparan
bahwa
manusia itu berpijak dalam keduniawian
maka
berfilosofilah dengan merangkai rasio dan nurani
dalam
menatap hamparan keasaan kehidupan”
perkenalan
31
Agustus 2008
Indah
memang itu perkenalan
Seperti
burung kala bersiul
Gejolak
jiwa pun berdebar
Bagai
gelombang berdayun sampan
Dan
begitulah kisah remaja
Ditakdirkan
bersua dua insan
Bermanja
jua saling menyapa
Tanggal
tiga puluh satu
Agustus
berbulan jumpa
Dua
ribu delapan syahdu
Empat
mata bertatapan
Kedipan
isyarat berucap
Sayu
bagai kibasan angin
Begitulah
awal kisah bersua
Lisan
itu seribu membisu
Kadang
berucap jua diam
Terkesima
pernah jua ragu
Terus
berjalan seiring waktu
Dan
berucap salam jumpa
Juga
bersebut nama
Lambaian
tangan kala berpisah
Kadang
berpikir sejenak
Jua
berlalu hari
Sampai
ketemu waktu
Khitbah
Minggu
12 Oktober 2008
Jumat bermalam syahdu
Berdering terdengar merdu
Bermunajat sebut asmaMU
Malam pun khidmat berdoa
Menengadah ke langit
Harap keridhoanMU
Malam pun berlalu
Dan kini berganti pagi
Minggu pagi bersenja
Tanggal dua belas
Berbulan Oktober
Dua ribu delapan masehi
Diri ini menyatu
Berlabuh dalam khitbah
Tatapan kerlip lamaran
Bertukar buku kenangan
Terpasang cincin kesaksian
Ya Rabbi
HambaMU ini pasrah
Bertawakal syukur sujudku
Tunjukilah shiratal mustaqimMU
Mohon ridha langkahku
Menuju jalan cahayaMU
Ijab qabul
Jumat
12 Desember 2008
Hari pun tiba
Masa lajangku sudah
Tertanggal dua belas
Berbulan desember nasional
Dzulhijjah bulan jawa
Dua ribu delapan bertahun
Jumat berhari awal hidupku
Bertapak mahar langkahku
Membangun mahligai impian
Ijab qabul daku
berucap yakin
Isyarat pertama kepemimpinan
Ya Allah
Curahkan rahmatMU
Dalam bina keluargaku
Sakinah mawaddah
Warahmah wamardhatillah
Ya Ilahi
Saksikanlah hambaMu
Berikrar suci
Mengikuti sunnah RasulMU
Dan tuntunlah kami
Dalam bingkai keluarga
Baeti jannati
syukur
05
Maret 2009
Bersyukurlah bahwa kita belum siap
Tuk memiliki segala sesuatu yang kita inginkan
Seandainya sudah
Apalagi yang harus diinginkan
Bersyukurlah apabila kita tidak tahu sesuatu
Karena itu memberi kita kesempatan untuk belajar
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit
Di saat itulah kesempatan kita untuk bertumbuh
Bersyukurlah untuk keterbatasan kita
Karena itu memberi kita
kesempatan untuk berkembang
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru
karena itu kita akan membangun kekuatan dan karakter
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kita buat
Karena itu kita akan
mengajarkan pelajaran yang berharga
Bersyukurlah bila kita lelah dan letih
Karena itu berarti kita telah membuat suatu perbedaan
Mungkin mudah untuk kita Syukuri
Akan hal-hal yang baik saja
Dalam kehidupan yang
berkelimpahan
Datang pada diri kita
Tetapi akankah juga bersyukur akan masa yang surut
Rasa syukur dapat mengubahkan
Dari hal yang negatif menjadi positif
Dari rasa pesimis menjadi optimis
Temukan cara untuk bersyukur
Akan masalah kita dan semua itu akan menjadi berkah
Bagi kita dan untuk kita
resepsi
12
April 2009
Berjalannya waktu
Bagai putaran mentari
Burung pun berkicau
Pepohonan menyibakkan sepoi
Berindah seiring impian
Awal khitbah melamar
Syawal berhari minggu
Tanggal dua belas Oktober
Dua ribu delapan masehi
Berucap sudah
Lalu ijab qabul nikah
Berikrar Jumat
Dzulhijjah
Dua belas bulan Desember
Dua ribu delapan bertahun
Berjanji sudah
Dan kini
Hari resepsi pernikahan
Minggu dua belas bertanggal
Bulan April Rabiul Awwal
Tahun dua ribu sembilan
Bersalam-salaman
Ya Allah
Hamba mohon RidhaMU
cinta
18
Juli 2009
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja
Suatu hari dia akan membencimu
Bencilah musuhmu sekedarnya saja
Suatu hari bisa jadi kekasihmu
Kekalkanlah sejati cintamu
Dengan tiga kekuatan
Saling setia
Saling percaya
Saling memiliki
Putusnya cinta sejati ibarat
Orang tua yang kehilangan tongkat
Hidup tanpa cinta ibarat
Langit tak berbintang
Hidup tanpa cinta jua
Bagaikan pohon tak berbuah
Tak kenal maka tak sayang
Tak sayang jua tak cinta
Cinta awalnya huruf C
Dan berakhir pada A
Cinta pun tak untuk berucap
Tapi jua bersikap
diriku
06
Agustus 2009
Sore itu jam empat lebih dua belas menit
Aku dilahirkan ke alam fana ini
Tepat hari senin bertanggal dua belas
Bulan November menurut kalender masehi
Seribu Sembilan ratus delapan puluh
Atau menurut haul jawa bertepatan
Tanggal dua puluh tujuh rajab
Seribu empat ratus satu tahun hijriyah
Kepribadianku mengalir
Seiring waktu dan jaman
Dan berlaku pada angan-angan
Kedholiman yang ku tapak
Kemunafikan melangkah jalan
Kefasikan berbaur ada
Kedurhakaan pun menempel
Berakhir batas lepasnya nyawa
Makananku kebohongan
Minumanku kesombongan
Pakaianku keangkuhan
Selimutku ujub riya
Cerminku kesesatan
Ya Rabbi
Diriku ini mohon ampun
Kembalikanlah ke asal nutfah
Kelingan
24
Oktober 2009
Yen awan kebayang
Yen bengi keimpi
Mung siji pujaan ati
Duh mengkenen temen
Wong demen ora kelakon
Mangan beli ngeli
Turu ora lali
Kelingan masih kelingan
Kebayang bae kebayang
Mung siji sing tak enteni
Badan rasane lemes
Tak puja terus tak puja
Duh senok pujaan kakang
Kapan bae waktune
Tak tunggu masa ketemune
Duh rasane wong ora kelakon
Kaya jagat rasane peteng
Kapan bae dadi sijine
Rasa kelingan ora ilang
Wis pasrah maring Gusti
Ketunggon ampe akhire jaman
Berbayang diri
08 November 2009
Nafasku
bersendat
Kala
rapuhnya semangat
Menjerit
bathin ini
Bernasib
semu berbayang
Sedih
pilu nan kepiluan
Kemana
diri mengadu
Hanya
Tuhan yang tahu
Langkah
apa yang ku tempuh
Entah
jua tak tahu
Berjalan
lamanya waktu
Menembus
lorong kenistaan
Ingin
ku berteduh sejuk
Namun
kini bersinggah sahara
Menerjang
badai berhaluan
Hanya
berbayang semu
Diri
ini berkaca
Siapa
aku ini
Dimanakah
aku ini
Kemana
aku di bawa
Aku
pun tahu
Tuhan
Ampuni
segala dosaku
Hamba
bermunajat padaMU
ilustraSI
“Sejatinya cinta adalah
sebuah keniscayaan
dalam kehidupan maka berwacanalah dalam
gapai hakikatnya”
Apakah ketika anda ungkapin
perasaan cinta itu lalu
telapak tangan anda berkeringat dan hatipun
deg-degan
kemudian suara anda nyangkut
di dalam
tenggorokan?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena sedang suka
Apakah tangan anda tidak
dapat berhenti memegang
dan menyentuh pasangannya?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi kerena hasrat birahi
Apakah anda bangga dan
selalu ingin memamerkannya
kepada semua orang?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena sedang mujur
Apakah anda menginginkannya
karena tahu dia akan selalu
di sampingnya?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena
memang kesepian
Apakah anda masih bersama
dia karena semua
orang menginginkannya?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena kesetiaan
Apakah anda menerima
pernyataan cintanya karena tidak
mau menyakiti hatinya?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena rasa kasihan
Apakah anda bersedia untuk
memberikan semua yang
suka untuk dia?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena
kemurahan hati
Apakah anda cemburu bila dia
bicara dengan lelaki/wanita
lain ?
Ketahilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena takut
kehilangan
Apakah anda mengatakan
padanya bahwa dia adalah
satu-satunya hal yang dipikirkan?
Ketahuilah hal itu bukanlah
cinta tetapi karena gombal nie
Apakah anda masih bersamanya
karena campuran dari
rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan
kata-kata?
Ketahuilah itulah namanya
cinta
Apakah anda masih menerima
kesalahannya karena
hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Ketahuilah itulah namanya
cinta
Apakah anda tertarik pada
orang lain tapi masih
bersamanya dengan setia?
Ketahuilah itulah namanya cinta
Apakah anda rela memberikan
perasaan hati dalam
kehidupan bahkan sampai batas kematian kita?
Ketahuilah itulah namanya cinta
Apakah hati anda tercabik
bila dia sedang sedih?
Ketahuilah itulah namanya cinta
Apakah anda menangis untuk
kepedihannya biarpun
dia cukup tegar?
Ketahuilah itulah namanya cinta
Apakah anda ikut terluka
bila dia sedang sakit?
Ketahuilah itulah namayan
cinta
Apakah anda selalu ingin
menyentuhnya dan
memeluknya karena
sayang kepadanya?
Ketahuilah itulah namanya
cinta
Apakah matanya melihat hati
anda yang sesungguhnya
dan menyentuh jiwa
secara dalam?
Ketahuilah itulah yang di
cari
Janin
03 Desember 2009
Saat impian
kan datang
Saat
kebahagiaan menjelang
Saat
kehadiranmu bersambut
Saat takdir
berlaku
Gaza
Namamu kelak
bila pria
Az Zahra
Namamu kelak
bila wanita
Panggilan
dari ayahmu
Bintang
Dirimu sebut
bila pria
Cinta
Dirimu sebut
bila wanita
Panggilan
dari bundamu
Tanggal lima
bulan November
Hari kamis
penuh bahagia
Dan kini
Tanggal tiga
bulan Desember
Hari kamis
berkelabu senja
Ya Ilahi
Rabbi
Kini ku
kembalikan janinku kepadaMU
Dan hambaMU
ini bermunajat
Kembalikanlah
janinMU kepadaku
Gaza
04
Desember 2009
Jum’at sore
daku menyendiri
Duduk
bersimpuh seorang diri
Tepat
tanggal empat Desember
Dua ribu
Sembilan bertahun
Diiringi
rerintikan langit
Mengguyur
sepi heningku
Sekilas
sepoi menemaniku
Kini ku
tulis kisahmu
Berderai air
mataku
Gazaku
Bersama
namamu
Basahi
jiwaku
Maafkanlah
Kedholimanku
Keangkuhanku
Ya Rabbi
Kini hamba
berserah
Bersujud
ampunanMU
Muhamad Gaza
Nasrullah Al Aris
Senyummu
sungguh ku khayal
Perangaimu
selalu ku damba
Dan kini
Dirimu jauh
dari tatapan mata
Kembali pada
sang Esa
Bunga
05
Desember 2009
Awal
kan kehadiranmu
Khabar
berbunga
Berhari
kamis tanggal lima
November
dua ribu Sembilan
Fainsya
Allahu
Dalam
janin sang bunda
Kelak
isimmu
Muhamad
Gaza Nasrullah
Dan
Al Aris adalah ayahmu
Kini
Hari
kamis tertanggal lima
Desember
dua ribu sembilan
Dikau
sudah kembali
Pada
pencipta semesta
Sang
Kholiq Rabbul Jalil
Namamu
kan ku simpan
Tuk
terkenang adikmu kelak
Berbunga
mewangi
Doa
bahagia
Bertabur
selalu
Ridho
bersama janinku
Tertanam
bumi kesucian
Berbahagialah
Taman surgawi
07
Desember 2009
Tatapan
mata berlinang
Seuntai
asa berucap
Kerinduan
kan hadirkan
Berhasrat
Belahan
jiwa kesinaran
Malam
bergemintang
Terangi
cakrawala ufuk
Deretan
taman berkelip
Kerlipan
janin surgawi
Indahnya
Doa
mewangi menghampar
Senyuman
syahdu menghantar
Seindah
taman surgawi
Bertebaran
bunga kerinduan
Oh
taman surgawiku
Surgawi
janinku
Janin
tamanku
Sambutkanlah
Ayahmu
Bundamu
Berteduh
dalam tamanmu
Bersamamu
janin surgawiku
Sejatiku hilang
09
Desember 2009
Dalam
sejati bayangku
Indah
bermakna penuh mimpi
Bersua
kelabu bersamamu
Berkenangkan
selalu
Oh
indahnya dunia
Gazaku
Kala
penantian bersambut
Menggema
dalam sukma
Berdendang
dalam sanubari
Dan
kini
Berlabuh
sepi
Sejatiku
hilang
Terbang
ke langit
Terpendam
di bumi
Pulang
ke alam baqa
Awal
dan akhir
Hidup
nan kehidupan
Ikhlasku
mengiringimu
Tetesanku
bersaksi untukmu
Menghantarkanmu
Gazaku
kesatu
Hilang
dalam kehidupan
Kembali
takdir Tuhan
Setahun pernikahan
12
Desember 2009 Jubaedillah Al Aris An Nasor
Bairoh
Qoimatul Khoeriyah Al Aris
Jumat
berhari penuh Rahmat
Dua
belas Desember
Ijab
qabulku berucap
Dua
ribu delapan bertahun
Kebahagiaan
ada
Jua
kepiluan pun
Begitulah
kehidupan
Masa
bergantian
Dan
kini di hari ini
Tertanggal
dua belas
Sabtu
Desember berulang
Awal
setahun ku tapak
Dua
ribu Sembilan masehi
Indah
impian
Air
mata berteman
Suka
duka bersama
Renungan
kehidupan
Begitulah
hidup
Jalani
apa adanya
Jiwaku
berserah
Senyum
pun pasrah
Hanya
padaMU
Dan
padaMU saja
Esa hilang lahirlah bintang
15 Desember 2009
Esaku yang
pulang
Lentera kejoraku
hilang
Berlayar
iringi semesta
Bersinar
indah berawan
Dan kini
redup
Bintangku
Kembali kan
lahir
Bersama
sambutan umat
Hiasi
cakrawala
Indahkanlah
duniaku
Gazaku kesatu hilang
Gazaku kedua
kan datang
Itulah
bintangku
Fainsya
Allahu minal aminin
Tuhanku
Kau
segalanya
Maha diatas
maha
Raja diatas
raja
Sempurnakanlah
hambamu ini
Dengan
kehadiran Gazaku lagi
Hamba
bermunajat
Kelak kan
terbit
Esa hilang
lahirlah bintang
Embrio
18
Desember 2009
01
Muharram 1431
Angin
berhembus kesejukan
Pepohonan
melambai kemesrahan
Keinsanan
dua makhluk pilihan
Berpadu
harapan nan impian
Saat
mimpi menjelma
Kehangatan
anganpun menyatu
Bersama
kodrati fitrah wanita
Kala
embrio berteduh dalam rahim
Ketika
janin tersenyum syahdu
Saat
pancaran cahaya bersinar
Terangi
jiwa-jiwa kepiluan
Tebar
rasa kebahagiaan
Saat
makhluk hidup menyapa
Bersandar
dekapan denyut janin
Saat
hati berucap
Berikrar
diri dalam sanubari
Tiba-tiba
Suasana
hening
pecahlah
Dalam
beda pertalian
Dan
ada masa senja
Dalam
antar keinginan
Kini
Embrioku
pulang
Darah daging
19
Desember 2009
02
Muharram 1431
Malam
makin kelam
Rembulanpun
kini hilang
Hambamu
bermunajat
Penuh
bertawakal
Mengharap
RidhoMU
Saat
doaku berucap
Menengadah
ke langit
Memohon
seorang laki-laki
Hadir
dalam dunia ini
Dan
bundanya ber-ingin
Bayi
yang sehat selamat
Jua
orang tua bersambut
Lahir
wanita dalam dekapan
Kini
Janin
hanyalah tersenyum semu
Darah
dagingku berkedip malu
Entah
berkata
Entah
tidak
Diriku
harus jadi apa
Daku
berwujud seperti apa
Itu
bahasa isyaratnya
Ya
Rabbi
Pasrahku
akan kehendakMU
Kini
darah dagingku
Ku
kembalikan kepadaMU
Senyum
25
Desember 2009
Hari
cerah penuhi warna
Saat-saat
gembira keluarga
Berpadu
senyum nan canda
Indah
memang impian dunia
Kala
bahagia hadiri bersama
Jiwa
berdebar dalam pesona
Bernostalgia
satukan suasana
Berkerlip
indah tatapan mata
Senyum
pun kala bahagia
Hati
ini penuh berbunga
Senyum
pun saat berduka
Hati
ini serasa nestapa
Terasa
asa semu nirwana
Bersejuk
hati beryakin nyata
Jiwa
berabadi dalam dada
Niatan
diri jua bersemoga
Indah
memang serasa
Saat-saat
cipta berdua
Berpadu
dalam dunia
Takdir
dan kehendakNYA
hakekatnya
Belajar
mencintai seseorang yang kurang
sempurna dengan cara
menjadikannya
lebih sempurna
Ketika kita bertemu orang
yang tepat untuk dicintai
Ketika kita berada di tempat
pada saat yang tepat
Itulah sebuah kesempatan
Ketika kita bertemu dengan
seseorang yang membuat
tertarik Itu bukan pilihan tetapi itu
pula kesempatan
Bertemu dalam suatu
peristiwa bukanlah pilihan
Itupun merupakan kesempatan
Bila kita memutuskan untuk
mencintai orang tersebut
Bahkan penuh dengan segala
kekurangannya
Itu bukan kesempatan tapi
itu jua sebuah pilihan
Ketika kita memilih bersama
dengan seseorang
walaupun dan apapun yang
terjadi
Itu adalah pilihan
Mengejar tabir
Mengejar impian
Itu pula pilihan bersama
Bahkan ketika kita menyadari
Bahwa masih banyak orang
lain
Yang lebih menarik
Yang lebih pandai
Yang lebih kaya
Dari pasangan kita
Dan kita tetap memilih untuk
mencintainya
Itulah pilihan
Dan pilihan
Perasaan cinta
Perasaan simpatik
Perasaan tertarik
Datang bagai kesempatan pada
kita
Tetapi cinta sejati yang
abadi adalah pilihan
Pilihan yang kita lakukan
Berbicara tentang pasangan
jiwa
Berkata tentang nurani kita
Itu pula pilihan
Pasangan jiwa bisa
benar-benar ada
Dan bahkan sangat mungkin
ada
Seseorang yang diciptakan
hanya untuk kita
Tetapi tetap berpulang pada
diri kita
Untuk melakukan pilihan
Apakah kita ingin melakukannya
Pada sesuatu untuk
mendapatkannya
Ataukah…..
Kita mungkin kebetulan
bertemu
Dengan pasangan jiwa kita
Tetapi mencintai
Dan tetap bersama
Pada pasangan jiwa kita
Adalah pilihan yang harus
kita lakukan
Kita ada di dunia
Bukan untuk mencari
seseorang
Yang sempurna untuk dicintai
Tetapi untuk belajar
mencintai
Orang yang kurang sempurna
Dengan menjadikannya lebih
sempurna
Itulah Hakikatnya
Wanita
28
Desember 2009
Wanita
tiang Negara
Perangai
wanita baik
Pula
baik negaranya
Peran
wanita buruk
Negara
pun runtuh
Dunia
bak perhiasan
Perhiasan
sebaik dunia
Wanita
shalehah namanya
Keshalehahan
wanita
Penuh
kerumunan perempuan
Bagai
iringan burung gagak
Terbang
berbulu sayap putih
Penciptaan
wanita
Berupa
tulang rusuk pria
Surga
pun berada
Dalam
pijakan tapak kaki
Seorang
ibu yang melahirkannya
Ridho
Allah pula
Ada
dalam ridho orang tua kita
Pula
murka Allah
Ada
genggaman murka orang tua
Gus dur
Kamis
31 Desember 2009
Innaa
lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun
Terdengar
berita mengalir
Menggema
serentakan suara
Lailahailallah
berucap tahlil
Kiyai
Haji Abdurrahman Wahid
Kembali
pada Sang Esa
Berpulang
ke pangkuan Rabbul Jalil
Rabu
bermalam Kamis
Tiga
puluh Desember kelabu
Dua
ribu sembilan masehi
Nusantara
berduka
Dunia
menangis
Nahdlatul
Ulama sepi
Gus
Dur panggilanmu
Tokoh
nasional
Guru
bangsa
Bapak
pluralisme
Ikon
multicultural
Selamat
jalan
Guruku
Cucu
Kiyai Haji Hasyim Asy’ari
Putra
Kiyai Haji Wahid Hasyim
Guru bangsa
Jumat
01 Januari 2010
Enam
puluh sembilan tahun
Kau
terangi cakrawala dunia
Seribu
sembilan ratus empat puluh
Kau
dilahirkan ke alam fana
Dan
kini
Dua
ribu sembilan Desember masehi
Kau
berpulang ke alam baqa
Gus
Dur
Panggilanmu
penuh akrab
Lentera
harokah Nahdlatul Ulama
Pengibar
Partai Kebangkitan Bangsa
Guru
bangsa telah tiada
Pengayom
kemanusiaan jelata
Terima
kasih
Perjuanganmu
tanpa pamrih
Langkahmu
mengikuti kata hati
Jasamu
di kenang bangsa
Kau
berkata apa adanya
Lautan
manusia mengiringimu
Doa-doa
pun berucap untukmu
Dan
seluruh manusia
Keniscayaan
21 Januari 2010
Dalam
gemerlap dunia
Berelok
keheningan
Rerumputan
rapuh
Bermanja
kehampaan
Punah
kekeringan
Halilintar
mengkilat
Rerintikan
basahi bumi
Semerbak
sepoi melambai
Dedaunan
bergoyang jatuh
Kehidupan
bergelap
Semesta
tak bersahabat
Hanya
ratapan
Airmata
bercecer pilu
Sendu
harap penuh bagja
Linangan
tetes bertuah doa
Tuhan
Hambamu
berserah diri
Asa
niatan dalam hati
Syukur
ku ucap penuh
Menapak
shiratal mustaqiimMU
Meniti
jalan jatidiriku
Harap
penuh ampunanMu
Keniscayaan
bak kabut
Hanyalah
taqdirMu
Hamba
berserah
Biasa lan sejati
Kekasih biasa akan selalu
ingat senyum di wajahmu
Kekasih sejati akan lebih mengingat
wajahmu waktu sedih
Kekasih biasa akan membawamu
makan-makanan yang enak
Kekasih sejati akan
mempersiapkan makanan yang kamu suka
Kekasih biasa setiap detik
selalu menunggu telepon dari kamu
Kekasih sejati setiap detik
selalu teringat ingin menelponmu
Kekasih biasa selalu
mendoakan kamu kebahagiaan
Kekasih sejati selalu
berusaha memberimu kebahagiaan
Kekasih biasa mengharapkan
kamu berubah demi dia
Kekasih sejati mengharapkan
dia bisa berubah untuk kamu
Kekasih biasa paling sebal
kamu menelepon waktu dia tidur
Kekasih sejati akan
menanyakan kenapa sekarang kamu
baru telepon
Kekasih biasa akan mencarimu
untuk membahas kesulitanmu
Kekasih sejati akan
mencarimu untuk memecahkan
kesulitanmu
Kekasih biasa selalu
bertanya mengapa kamu
selalu membuatnya sedih
Kekasih sejati akan mananyakan dirisendiri mengapa
membuat kamu
sedih
Kekasih biasa selalu
memikirkan penyebab perpisahan
Kekasih sejati memecahkan
penyebab perpisahan
Kekasih biasa bisa melihat
semua yang telah dia
korbankan untukmu
Kekasih sejati bisa melihat
semua yang telah kamu
korbankan untuknya
Kekasih biasa berfikir bahwa
pertengkaran adalah
akhir dari segalanya
Kekasih sejati berfikir jika tidak pernah bertengkar
tidak bisa disebut cinta sejati
Kekasih biasa selalu ingin
kamu disampingnya
menemaninya selamanya
Kekasih sejati selalu
berharap selamanya bisa
disampingmu menemanimu
Kekasih biasa akan selalu
marah bila pasangannya bersalah
Kekasih sejati akan
menanyakan hal ihwalnya dan
memberi solusi
Kekasih biasa suka ingin selalu yang lebih
Kekasih sejati menerima apa
adanya
Kekasih biasa selalu
berharap dengan obral kata-kata cinta
Kekasih sejati menginginkan
selalu ada dalam
setiap kesempatan
Kekalkanlah cinta sejatimu
dengan tiga kekuatan
Saling setia saling percaya
dan saling memiliki
Cinta itu adalah sesuatu
anugerah
Rabb Jallu Jallalah
terimalah pasangan kita
dengan segala kekurangan
dan kelebihannya
Cinta itu saling memberi dan menerima dengan
segala
keikhlasan hati
Cinta itu pun tidak perlu
tuk di ungkapkan
tetapi perasaaan yang
memupuk segalanya
Percayakan pada hati kita
bahwa yang terbaik itulah yang menjadi
pasangan yang sah
senja
03 Maret 2010
Berkokok
ayam tanda pagi
Bangunlah
dari keterlelapan
Kenangkan
cerita beralurkan
Mimpi
manis kemanjaan
Senja
pun datang
Mentari
berlari kesiangan
Keliling
keringkan bumi
Berputar
sinari jagat
Dan
kini senja pun pudar
Dalam
lamunan siang
Awan
gelap bermula
Senja
pun kian menanti
Tutupi
sore bersepi
Senja
pun kini berulang
Bergantian
bersama mentari
Pagi
pun bersemi
Semi
pun bersenja
Dan
berulang lagi
Sebening embun
11 Maret 2010
Dalam
senja kekilauan
Bertebar
tiupan sepoi
Menabur
wewangi damai
Indah
bersahaja
Bergita
dalam kenangan
Wahai
pujangga keelokan
Bermanja
sendu rayuan
Bermesra
segenggam jiwa
Sebening
embun bertabur
Menebar
aroma sukma
Secercah
asa penuh hasrat
Mengikat
ayunan asmara
Hening
menyibak rasa
Pesona
bermadu sendu
Kiasan
melebar nyata
Berembun
mengalir senja
Saat
bertatap senja
Seberkas
aliran embun
Membeningkan
raga
Menyusuri
ronga-rongga
Melingkar
dalam jiwa
tuhanku
26 Maret 2010 Sebuah
renungan untukku
Ya
Tuhanku
Jiwa
ini ingin menyatu
Hati
ini ingin mendekat
Tapi
diri ini tak kuasa
Ya
Rabbku
Mata
ini banyak maksiat
Telinga
ini banyak mudharat
Tangan
ini banyak kotor
Kaki
ini banyak berlumur dosa
Tapi
badan ini belum jua sadar
Ya
Ilahiku
Hamba
mohon ampunan
Hamba
mohon keridhoan
Ya
Allahu
Tentramkan
hati ini dengan ikhlas
Damaikan
jiwa ini dengan sabar
Tenangkan
nurani ini dengan syukur
Sholatku
Ibadahku
Hidupku
Matiku
Ku
serahkan
padaMU
kematianku
03 April 2010
Adakah
waktuku tersisa
Bertemu
imam Mahdi
Bersalam
nabi Isa
Berkelanjutkah
Jangan
berlalu tubuhku
Bersama
kiamat kubro
Kematian
kodrati insaniyah
Hak
qadha qadharMU
Pasrahku
terus bermunajat
Menengadah
ke langit
Bermohon
istiqomah
Linangan
ampunan nan taubat
Hambamu
memohon
Nyawa
sakaratul mautku
Bermudah
hasanah
Sambutkanlah
Jiwaku moga tenang
Temukan
kematianku
Setengah
bermalam jumat
Ramadhan
berbulan suci
Berpulang
ke baqa
Mengharap
ridhoMU
Arti tiada berarti
14 April 2010
Dunia
yang kita banggakan
Kadang
menghancurkan kepribadian
Dunia
yang kita agungkan
Kadang
membelenggu kepribadian
Dan
memang itulah nyata yang di alami
Oleh
makhluk-makhluk yang bergelimpangan
Akan
keduniawian yang fana
Dan
itulah pula kematian
Yang
menamatkan kehidupan
Betapa
apa yang kita rasakan saat ini
Kadang
pula tidak pernah di alami
Pada
jaman sebelumnya
Pada
makhluk terdahulu
Namun
terkadang sebaliknya
Lebih
dahsyat dari ini
Atau
pula tidak tahu
Apa
yang akan terjadi ke depannya
Maka
ketahuilah
Bahwa
nafas kita ada batasnya
Dan
begitulah kodrati insaniyah
Sebuah
arti yang sangat redup
Apabila
setiap langkah kita terhenti
Dalam
tapak jurang kesadaran
Bahwa
hidup harus syukuri
Apa
yang ada di depan mata kita
Melangkah
akan kehendakNYA
Hanya
sebuah kata
Hidup
dan kehidupan
Berarti
dalam kenangan diri
Masing-masing
setiap insan
Dan
itulah harapan
Pengharapan
hanyalah harapan
Tak
ada keabadian yang abadi
Selain
pengabdian pada Ilahi
Dan
keabadian hakiki
Itulah
kematian
Jauh
menerawang
Dalam
bernafas jatidiri
Meniti
kebahagian menanti
Melepas
kepekaan bersemi
Berlangkah
meraih mimpi
Dan
maknai arti dunia
Yang
sunyi kadang berarti
Tiada
terlepas mencari
Kadang
pula ingin meraih
Kesempurnaan
yang landas
Entahlah
kehidupan bermakna
Ataukah
keabadian bersemu
Dan
begitulah nyata
Arti
tetapi tak berarti
Merancang
kedepan
Lebar
membuka ketabiran
Menoreh
asa keimpian
Melaju
capai kepastian
Dan
tersendat
Menggapai
arti lukisan
Dalam
hidup
Jua
meraih kehidupan
Bermakna
punya arti
Bersama
kepastian
Berdaya
melangkah tapak
Meresap
bersama
Mengukir
cerita
Melantun
nostalgia
Bersemi
sunyi sepi
Mengarti
tapi tak pasti
Dan
itu tulisan berarti
Namun
tiada arti
Maknai arti
dalam duniamu dan miliki
Artikan
makna kehidupanmu dan dekapkan
Teruslah
melangkah
Menuju makna
yang arti dan pasti
Jangan
maknai arti tapi tiada berarti
renungan
12 AGUSTUS 2010
Letih
memang terasa
Tapi
jiwa ini punya cita
Fisikku
memang rapuh
Tapi
batin ini ikhlas berniat
Langkahku
semakin jauh
Menelesuri lorongan dunia
Menapaki penuh harapan
Perubahan
nan kepribadian
Memuji
kebesaranMU
Demi
keselamatan hati
Berpacu
dalam hidupku
Demi
kebahagiaan hakiki
Indah
memang dunia
Bermanja
dalam maya
Bernostalgia
dalam nyata
Fatamorgana
sikap mata
Hanyalah
muhasabah
Penghilang
segala dari segala
Pelipur
dalam penuh pelipur
Bahagia
diatas kebahagiaan
Semu impian
29 Agustus
2010
Dengan
ucapan Bismillah
Ku
buka lembaran hidup
Menggapai
Ridha Allah
Dalam
kesyahduan nurani
Berharap
kesempurnaan
Meniti
jalan kelurusan
Menengadah
hak insani
Menjemput
pengharapan
Sebuah
sinar impian
Bernaung
dalam keabadian
Bercermin
dalam kehidupan
Kefanaan
nan kefatamorganaan
Kebahagiaan
berupaya
Keselarasan
bernafas
Indah
dikala memandang
Semu
dikala dipandang
Impian
selalu memutar
Berangan
dalam khayalan
jalan panjang
02 September
2010
Derap
langkahku mengayun
Mengiringi
gelapnya awan
Setapak demi setapak
Berjalan terus berjalan
Mengejar sinarnya mentari
Wahai semesta
Melayang
tubuhku
Saat bersandar
dalam kegelapan
Perjalanan
kian memutar
Dikala
menggali kehidupan
Semerbak
keangkamurkaan
Keelokan semu
Kenistaan
pandangan
Bernaung
kemunafikan
Wahai jiwa ini
Berdirilah
dalam kedamaian
Sambutlah
cahaya kesucian
Dalam
genggaman dunia
Perjalanan
masih panjang
Mengarungi
semesta
Penuh nan
kenisbi
khayangan
16 September 2010
Wahai
khayangan
Wanita
laksana bulan purnama
Menyinari
kegelapan masa
Laksana
penerang semesta
Hadir
bagai penebus kehampaan
Dalam
hidup nan kehidupan
Segala
harap bagi para pengharap
Wahai
pujangga
Tanamkan
elok kesucian
Dalam
perjuangan suci
Bersemi
dalam sanubari
Pelipur
pula kesedihan
Wahai
rembulan
Gapai
kebenaran dalam senyuman
Penggoda
bagi mata keinsanan
Bidadari
dalam pemuja kegairahan
Laksana
minuman teguk kehausan
Pelepas
dahaga segenap kenikmatan
Wahai
kesyahduan
Rupamu
sinari dalam di jiwa
Penyapa
dalam tiap desah nafas
Pengemban
rupa dalam kemesrahan
Kehasratan
puja penuh keromantisan
Wahai
keindahan
Gemuruh
ombak menyeruak
Hati
berlabuh
Kelilingi
pulau penantian
Samudera
menghampar
Berlari
sebrangi pantai kerinduan
Wahai
pesona
Mampukah
daku mengayun
Mengarungi
mahligai
Berlayar
bersama
Berkhayal
berdua
Melambai
bersama
Menyapa
berdua
Dalam
impian
Wahai
nirwana
Bayang-bayang
hadir
Impian
khayangan menjelma
Mimpi
indah hanya asa dalam impi
Sebening
kasih bertebar
Hanya
semu dalam angan
Bersebut
nama dalam hidup
Hanya
butiran dalam diri
Bersimpan
dalam hati
Wahai
malam
Hilang
dalam terang rembulan
Gemintang
melambai tangan
Angin
menyelinap dalam sukma
Bersepi
selinapi mimpi
Wahai
dunia
Saksikan
bayangannya
Sibakkan
sepoi lamunannya
Anggunkan
dalam khayalnya
Sinarkan
tatap angannya
Satukan
mimpi khayangannya
Wahai
kesenangan
Kilauan
hanya kefanaan
Kesenangan
berupa fatamorgana
Wahai
kehangatan
Datanglah
Kelembutan
selalu ada
Kemesraan
penuh puja
Bersama
Wahai
hasrat
Jiwa
ini mengapa
Hanya
perasaan terpendam
Menggelora
dalam dada
Nyatakah
Pesonamu
dan mustikaku
Menyatu
dalam kalbu
Ataukah
Hanya
melukis hasrat
Padamu
saja
Dan
adakah waktu
Pudar
menjemput
Dalam
khayangan
doaku
14 Oktober 2010
Ya
Allah
Ampuni
segala dosae isun
Dosae
kedua wong tuaku
Ya
Allah
Tetegena
atine isun
Kelawan
enduweni
Sifat
kang sabar
Sifat
kang ikhlas
Sifat
kang syukur
Ya
Allah
Uripena
kelawan mulia
Lan
matikena kelawan
Khusnul
khotimah
Ya
Allah
Tetegena
atine isun
Kelawan
iman lan islam
Ya
Allah
Isun
enjaluk
Anak
kang sholeh
Kang
ngikuti syareate
Kanjeng
nabi
Ya
Allah
Kabulena
dongane isun
haekal
15 Maret
2011
Malam penuh
rahmat
Penuh
ampunan dan ridha
Dari Sang
pencipta Rabbul Jalil
Hari Selasa
malam Rabu
Bertepatan
Selasa pahing
Tepat jam
delapan malam
Anakku lahir
Tertanggal
lima belas
Bulan Maret
dua ribu sebelas
Atau menurut
jawa hijriyah
Tanggal
sepuluh Rabi’ul Awwal
Tahun seribu
empat ratus tiga puluh dua
Anakku
laki-laki
Muhamad
Haekal Mujarie Al Aris
Nama yang ku
berikan untuk bintangku
Tinggi badan
bayi lima puluh satu centimeter
Dan berat
badan bayi tiga koma tiga kilogram
Dimas Haekal
nama panggilanmu
Ayah
panggilan bapakmu
Bunda
panggilan ibumu
Allah
meridhoimu
Ayah Bunda
merestuimu
menyambutmu
16 Maret 2011
Lama
sudah ku menanti
Sekian
sudah daku menunggu
Kehadiranmu
Kedatanganmu
Kelahiranmu
Dunia
bagiku terasa benderang
Alam
jagat ini serasa sejuk
Saat
dirimu lahir
Dari
rahim seorang yang suci
Wanita
yang ku jadikan istri
Bintangku
Kini
tersenyum
Ayah
menyambutmu
Bunda
menyambutmu
Muhamad
Haekal Mujarie Al Aris
Ku
berikan untuk bintangku
Namamu
bersebar
Semenanjung
alam
Ya
Allah
Berilah
hidayah
Bimbinglah
ke jalanMU
bintangku
17 Maret 2011
Dahulu
esaku hilang
Kala
itu esaku pulang
Dan
kini
Bintangku
datang
Bintangku
terang
Esaku
Muhamad
Gaza Nasrullah Al Aris
Sudah
pulang keharibaan
Bintangku
Muhamad
Haekal Mujarie Al Aris
Sudah
datang dikehidupan
Ya
Allah
JanjiMu
benar
KAU
telah mengembalikan
JaninMU
kepadaku
Bintangku
Terangilah
jagat ini
Dengan
sinarmu
Kini
hamba bersujud
Syukur
atas karuniaNYA
Dan
kini hamba pun tahu
Esa
hilang lahirlah bintang
aqiqah
03 April 2011
Hari
penuh barokah
Kebahagiaan
ku rasakan
Bayiku
Haekalku
Berusia
Sembilan belas hari
Tepat
pada hari minggu legi
Tanggal
tiga bulan April
Tahun
dua ribu sebelas masehi
Atau
dua puluh Sembilan Rabi’ul Akhir
Tahun
seribu empat ratus tiga puluh dua hijriyah
Anakku
Haekalku
beraqiqah
Memotong
rambut bintangku
Berat
timbangan rambut bayiku
Dua
gram lebih seratus tiga puluh mili
Atau
setara rata-rata harga emas
Kurang
lebih enam ratus lima puluh ribu rupiah
Sudah
ku bayar tunai
Bayi
laki-lakiku
Beraqiqah
dengan dua kambing
Sudah
ku tebus jua
Ya
Allah
Hamba
mohon ridhoMU
Muhamad haekal mujarie al aris
12 April 2011
Kau
laksana bintang kejora
Cemerlang
terangi cakrawala
Pelipur
kehausan jasmaniyah
Penembus
benteng kedholiman
Salam
kepribadian keduniaan
Wahai
putra kesejatian
Penegak
kebenaran
Pengusung
keadilan
Pahlawan
kedamaian
Wahai
jiwa keikhlasan
Langkahkan
shirotol mustaqimmu
Gapailah
keridhoan Tuhanmu
Benderangkan
sinar cahayamu
Wahai
anak peradaban
Tuntunlah
ilmu pengetahuan
Kibarkan
panji kesempurnaa
Pengemban
peradaban jaman
Berkilaulah
Muhamad
darahku
Haekal
dagingku
Mujarie
tulangku
Al
Aris jantungku
Cahaya
14 April
2011
Wahai pelita
belahan jiwa
Datanglah
dalam duniamu
Bersambutlah
Tataplah
cahaya Ilahiyah
Tapaklah
sunah Nabawiyah
Istiqomahlah
penuh langkahmu
Wahai hiasan
penyejuk kalbu
Bertepilah
dalam shirotol mustaqim
Kibarkan
harokah islamiyah
Bentangkanlah
Wahai
cahayaku
Bersinarlah
Berkilaulah
Selamat
datang kasihku
Selamat
datang cintaku
Selamat
datang sayangku
Selamat
datang pahlawanku
Selamat
datang kehidupanku
Selamat
datang penerusku
Selamat
datang Haekalku
Selamat
datang putraku
Selamat
datang anakku
Selamat
datang santriku
Sebelas tahun
15 Mei
2011
Sebelas
tahun sudah
Diriku
bekerja
Sebelas
tahun berlalu
Daku mengadu
nasib
Hadapi hiruk
pikuk dunia
Banyak hal
di dapat
Kesenangan
Kepiluan
Kebahagiaan
Kesedihan
Ku emban
semua
Kadang daku
tertawa
Pernah pula
menangis
Jua tersenyum
Begitulah
dunia
Sebalas
tahun
Daku
bertahan
Menggapai
dunia
Menerjang
gelombang
Berjalan
Dan terus
melangkah
Capai puncak
kemenangan
Raih pelita
kesuksesan
pekerjaan
09 Juni
2011
Sudah aku
lalui masa-masa perjuangan
Dan sampai
detik ini masih aku jalani
Pekerjaan
dalam bidang perkreditan
Sebelas
tahun sudah pengabdian aku lakukan
Tahun dua
ribu awal aku pijakkan kaki
Sampai hari
ini dua ribu sebelas aku masih di sini
Awal
pekerjaanku pada bidang perkoperasian
KOSIPA atau
koperasi simpan pinjam
Sumber
makmur dengan system harian
Desa
Pekandangan kabupaten Indramayu
Pada bagian
mantri atau penagihan
Lalu
berjalannya hari bulan tahun
Pada bagian
staff atau kepala mantri
Setelah itu
aku mutasi di perkoperasian bulanan
Koperasi
simpan pinjam jaya abadi namanya
Desa
Kadipaten kabupaten Majalengka
Pada bagian
pekerja dinas luar atau PDL
Lalu
berjalan lagi dan mutasi lagi
Koperasi
warga makmur namanya
Desa
Jatibarang kabupaten Indramayu
Bagian yang
sama pekerja dinas luar
Begitulah
perjalanan pekerjaanku
Dunia
berputar bagai roda
Berjalannya
waktu aku mutasi lagi
Bidang
perkreditan setoran bulanan
Pada bank
perkreditan rakyat atau PT. BPR
Bank Harapganda
cabang Majalengka
Desa
Majalengka kabupaten Majalengka
Pada bagian
pemasaran alias marketing
Kemudian lain
waktu aku mutasi lagi
Pada bank
Harapganda pusat Cirebon
Desa
Kedawung kabupaten Cirebon
Pada bagian
administrasi kredit
Setelah itu
aku mutasi lagi
Pada bank
Harapganda cabang Kuningan
Desa
Kuningan kabupaten Kuningan
Pada bagian
administrasi pembukuan
Itulah
bagian pengalamanku
Dan jua
perjuanganku
Jauh dari
kampung halamanku
Jauh dari
orang-orang terdekatku
Itu jua
bagian pengorbananku
Aku lakukan
tiada lain
Demi sesuap
nasi
Demi seteguk
air
Demi sehelai
kain
Inilah aku
Guruku
adalah hatiku
Dan hatiku
adalah guruku
Inilah aku
Hadapi terus
apa yang ada di matamu
Perjuanganmu
itulah jalanmu
ramadhan
01 Agustus 2011 01
Ramadhan 1944 H
Ramadhan
Marhaban ya
ramadhan
Ramadhan
telah datang
Bulan puasa
telah tiba
Ramadhan
Bulan penuh
rahmat
Bulan penuh
ampunan
Bulan
pembebas siksa neraka
Ya Rabbi
Berilah
hamba rahmat
Mohon hamba
ampunan
Selamatkan
hamba siksa neraka
Ya Ilahi
Kuatkanlah imanku
Tetapkanlah
islamku
Tanamkanlah
ihsanku
Ya Allah
Jadikanlah
hamba orang sabar
Jadikanlah
hamba orang ikhlas
Jadikanlah
hamba orang syukur
HambaMu
Mohon
keridhoanMU
puasa
02 Agustus 2011 02
Ramadhan 1944 H
Oh ramadhan
Hati ini
bergetar
Kala berkumandang
Marhaban ya
syahra ramadhan
Saat berucap
Selamat
bulan puasa
Oh ramadhan
Jiwa ini
terharu
Kala
genderang bedug
Bertabuh
mengalun
Saat
bersambut
Selamat
berbuka puasa
Ingin
bersambut penuh
Ingin ku
raih penuh
Tapi diri
tak kuasa
Berusiaku kian
bertambah
Amalku
bertambah merosot
Oh ramadhan
Bersambut
hadirmu
Mengharap
ampunanNYA
Marhaban ya
ramadhan
Idul fitri
30 Agustus 2011 01
Syawal 1944 H
Minal ‘aidin
wal faidzin
Ku ucapkan
pada semua makhluk
Mohon maaf
lahir dan bathin
Taqobbalallahu
minnaa wa minkum
Syiamanaa wa syiamakum
Selamat hari
raya idul fitri
Bulan puasa
sudah usai
Zakat pun
sudah tertunaikan
Dan kini di
hari ini
Hari penuh
kemenangan
Ikrar saling
maaf-memaafkan
Betapa
agungnya namaMU
Semua
makhluk menyebutNYA
Bertakbir tasbih tahmid tahlil
Berkumandang
seantero jagat
Ya Allah
Bersihkanlah
jiwaku
Sebersih
dalam zakatku
Sucikanlah
hatiku
Sesuci bulan
ramadhanMU
Ampunilah
segala dosaku
Di hari raya
idul fitri ini
Seperti bayi
yang dilahirkan
Amin ya
mujibassailiin
lebaran
31 Agustus 2011 02
Syawal 1944 H
Takbir
menggema berkumandang
Allahu akbar
Allahu akbar Allahu akbar
Allah maha
besar dari segalanya
Lebaran pun
tiba
Bulan Syawal
telah datang
Selamat
berlebaran
Minal ‘aidin
wal faidzin
Maafkan
dhohiriyah dan bathiniyah
Tanggal
satu bulan syawal
Seribu
Sembilan ratus empat puluh empat
Tiga puluh
bulan agustus
Dua ribu
sebelas tahun masehi
Tepat hari
selasa kliwon
Selamat hari
raya idul fitri
Dan kini
tanggal dua syawal
Hari rabu
legi kalender jawa
Kami
keluarga besar berkumpul
Berdoa
bersama di kuburan
Hari raya
penuh bahagia
Hari
silaturrahim
Hari
memaafkan
Antar umat
manusia
Di seluruh
penjuru dunia