Senin, 14 Juni 2021

IPNU Indramayu Tolak Wacana Pemerintah, Pajak Sektor Pendidikan


Indramayu, Indometro.id - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Indramayu menilai Pemerintah berencana mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) pada jasa pendidikan atau sekolah. Hal ini tertuang dalam revisi Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) yang diajukan pemerintah dan akan di bahas dengan DPR.

Dalam aturan tersebut, sektor pendidikan di hapus dari daftar jasa yang tak terkena PPN. Artinya, jasa pendidikan akan segera dikenakan PPN bila revisi UU KUP disahkan. Padahal jasa pendidikan sebelumnya tidak dikenai PPN sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 223/PMK.011/2014 tentang Kriteria Jasa Pendidikan yang Tidak Dikenai PPN saat ini, jasa pendidikan yang bebas PPN diantaranya yaitu pendidikan sekolah seperti PAUD, SD hingga SMA, perguruan tinggi, dan pendidikan luar sekolah.

Ketua PC IPNU Kabupaten Indramayu rekan Rizqy Fajarreza menilai upaya pemerintah yang akan mengenakan PPN untuk sekolah sama saja mengarahkan pendidikan ke arah komersialisasi serta membuka karpet merah untuk orang kaya saja. Padahal pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga negara Indonesia, (13/06/2021).

Menurutnya, pemerintah Indonesia akan membelokkan arah esensi pendidikan pada komersialisasi. Ini bahaya karena negara mau melepas tanggung jawab pendidikan yang menjadi hak melekat pada warga negara, padahal ini jelas bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

"Aturan ini menyebut sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan".

"Modal utama dan terpenting dalam membangun bangsa ini adalah pendidikan untuk rakyatnya. Bukan kewajiban warga untuk membayar sekolah. Tapi, negaralah yang harus memfasilitasi warganya untuk mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas, padahal kami di sini bukan turis, Hubbul Wathon Tolak RUU KUP". tuturnya.

Minggu, 27 Mei 2012

PUISI NALURIKU


omongan
Puji dan syukur keharibaan Tuhan Sang Maha Pencipta alam semesta yakni Allah SWT atas kuasaNyalah dan limpahan karuniaNYA sehingga kami menyempatkan diri bergores tinta yang tak bermakna ini dan mengolah logika untuk berekspresikan dalam renungan diri semata sehingga tersusunlah tulisan walau tak rapi dengan harap agar membaca dan berkomentar apa adanya.

Sholawat serta salam kami curahkan kepada makhluk terbaik diatas muka bumi ini dan di akhirat jua yakni baginda kenjeng Nabi Muhamad Rasulullah SAW atas dakwahNyalah dan istiqomahNYA sehingga kami dan termasuk umat manusia senang dan cinta akan menuntut ilmu pengetahuan baik itu berupa ilmu agamawi maupun ilmu duniawi.

Wahai makhluk-makhluk Tuhan bersadarlah diri dalam mencari ketidak manfaatan dunia dan marilah mencari kemanfaatannya.

Betapa megahnya duniawi sendiri apabila di isi dengan fikir yang positif dan senangnya hati apabila berinovasai dalam diri sehingga bermanfaat untuk umat.

Dunia pun akan bercerah apabila para penghuninya berpijak diri dalam majlis-majlis ilmu manfaat dan tidak untuk sebaliknya dan berbahagialah jua bagi makhluk-makhluk bumi yang sudah bermanfaat untuk kaum generasi penerusnya.


Maka dengan tulisan yang tidak manfaat ini berusaha kami rangkum hanya sekedar untuk di ingat saja dan agar tidak tercecer dalam bumi.

Dengan segenap hati dan jiwa yang menyatu dalam arti maknawi maka ketahuilah bahwa keindahan itu milik Tuhan semata dan goresan ini hanyalah bagian duniawiku saja.

Wahai mata-mata yang terbelalak isilah dunia ini penuh dengan dedikasimu agar semesta ini tersenyum.

Hamba hanyalah insan yang dhoif yang fakir yang awam dan hanya kepada TuhankuNyalah hamba memohon dan berserah.

Komentar itu bagian manusiawi dan menyemarakkan suasana dan terserahlah padamu saja akan tulisan hitam ini berpacu.

Hanya ungkapku moga dan bersemoga saja mau membaca hasil penggabungan rasio logika dan seluruh tubuh tiada lain tertuang dalam deretan kertas putih yang berjilid ini.

Salam buat makhluk-makhluk yang mau membaca.
Dan bersemoga sukses selalu.

                                                      12 November 2011

                                                                  TTD

                                            Jubaedillah Al Aris An Nasor
                           Anak peradaban


bunga
01  Maret  2001
Bunga
Elok rupamu dalam tatapanku
Anggun wajahmu dalam nuraniku
Manis senyummu dalam hasratku

Terbuai daku melihatmu
Terpana diri pada sikapmu
Jiwa ini merayap pada hatimu

Bunga
Kadang ingin memetikmu
Jua simpan dalam sukmaku
Kadang hanya menyiram saja
Dalam genggam kuntummu

Ijinkanlah
Daku hanya pengharap

Hanyalah pada Tuhan
Daku berserah

Bunga
Mekar  atau layumu
Hanya waktu dan waktu

 penantian
08  Maret  2001
Penantian kadang penuh rindu
Dirimu berbayang dalam hasrat
Angan pun jauh melayang
Mengitari relung-relung diri
Berhangat bersama asmara

Mahligai syahdu pun berkhayal
Berpeluk manja kemesrahan
Mengukir keabadian
Berjalan ikatan

Bayang-bayang suci
Melambai-lambai sanubari
Mengusik ketentraman jiwa

Pancaran kesederhanaanmu
Menembus sukma

Penantian makin panjang
Kisah hanyalah cerita
Menyambut sentuhan
Berpeluk dalam khayangan
Bersama indahnya awan

semu
19  Maret  2001
Gemuruh ombak mendesir
Riuh hilir menyejuk
Gemercik air mengguyur
Mengukir namamu

Hasrat pun menggelombang
Menerjang kesunyian
Melukis dirimu

Indah nian kenangan
Membayang keinsanan
Bersemayam dalam jiwa

Pujangga dewakan hasrat
Relung hati kian menyibak
Kilauan ukiran rasa

Kehangatan pun berlalu
Bagai mimpi-mimpi semu

Hati hanyalah hati
Jiwa hanyalah jiwa
Semu hanyalah semu

selamat
26  Maret  2001
Selamat  pagi angin
Kau yang membangunkan
Dari mata-mata yang terpejam

Selamat siang matahari
Kau yang menghangatkan
Dari sendi-sendi kehidupan

Selamat sore mega
Kau yang menghentikan
Dari macam-macam kegiatan

Selamat malam bintang
Kau yang menghiasi
Dari bumi-bumi kesepian

Selamat
Dan selamat
Kau adalah kalimat
Bagi insan-insan pengharap 


Hampa
22  April  2001
Hati ini resah terasa gundah
Kegelisahan jua makin menggugah
Nafas hasrat pun membeku
Nafsu asmara kian menyentuh
Berteduh dalam naluri
Berdetak dalam di jiwa

Itukah fitrah insani
Ataukah…

Ingin ku teguk hasratmu
Ingin ku nikmati asmaramu

Dalam bayang ku impi
Dalam khayal ku puja
Hati ini merayap dalam denyut
Jiwa ini mengitari dalam sendi

Adakah dirimu merasakannya
Ataukah ini sejarah membisu
Kehampaan hasrat merindu
Terpendam dalam lamunan
Terbuai dalam khayangan
Berbayang kepiluan

kasih
13  Mei  2001
Kasih
Kau bagaikan bunga
Tertanam dalam lubuk hati

Kasih
Kau ibarat permata
Menghias dalam sanubari

Kasih
Kau seperti pelita
Menyinari dalam relung jiwa

Kasih
Kelembutanmu
Kesederhanaanmu
Ketulusanmu
Mengundang rasa

Kasih
Ingin daku berlayar dalam lautan asmaramu
Ingin daku berteduh dalam dekapan rindumu
Ingin daku bercumbu dalam ayunan mesrahmu

Kasih
Hanyalah waktu
Dan waktu

hancur
21  Mei  2001
Oh
Betapa diri ini hancur
Hancur dalam pekerjaan

Oh
Betapa hati ini hancur
Hancur dalam percintaan

Oh
Betapa jiwa ini hancur
Hancur dalam kepribadian

Oh
Betapa aku ini hancur
Hancur dalam kehidupan

Mungkinkah kehancuran itu akan hancur
Begitu sulit menghancurkan dari yang hancur
Pada diri ini
Pada hati ini
Pada jiwa ini
Pada aku ini

Apapun hancur tetap ku hancurkan
Dan hancurnya hancur akan dihancurkan


adakah
18  Juni  2001
Adakah kau kasih padaku
Adakah kamu sayang padaku
Adakah dirimu rindu padaku
Adakah itu…

Masih daku kasih padamu
Masih daku sayang padamu
Masih daku rindu padamu
Masih itu…

Kadang diriku mengingatnya
Kadang diriku melupakannya

Biarkanlah cerita ini ku tulis
Biarkanlah kisah ini ku lukis
Biarkanlah memori ini ku ukir

Dan ku sebarkan pada angin ini
Dan ku pamerkan pada semesta ini
Pada penghuni jagad ini

Adakah masih tersisa
Secercah kasih itu
Setetes sayang itu
Selayang rindu itu
Adakah…

renungan
11  Juli  2001                                 
Jiwa ini sedih terasa pedih
Hati ini menangis bagai teriris
Betapa semesta makin menjauh
Betapa dunia makin menerpa

Mungkinkah kehidupan ini
Suratan untukku

Ya Allah
Berilah jalan lurus untukku
Bimbinglah hamba ke makrifatMU
Hidayahkan daku dalam ridhaMU

Berapa langkahkah lagi
Kebahagiaan ini ku tempuh
Berapa jauh lagikah
Kesuksesan ini ku raih

Dunia memang luas
Tapi bumi yang ku pijak
Hanya sebatas telapak kaki

Diri ini tak kuasa
Tuk melebarkan sayap
Hanya pada kehendakMu
Dan kekuasaanMU

dunia
14 Agustus 2001                                 
Dunia ini serasa tak bersahabat
Kala insan-insan berpijak diatasnya
Bumi pun bergoyang
Menggetarkan sendi-sendi kehidupan

Entah siapa yang salah
Bumikah
Manusiakah

Kita hanya
Berjati diri sendiri
Bercermin dalam diri
Berinstropeksi diri

Hanya kepadaMU
Makhluk-makhluk bumi
Dikembalikan

Kehidupan dan
Kematian adalah
kehendakMU

dunia adalah milikMU
dunia adalah untukku
untukku dan milikMU

semesta alam
16 Januari  2002                                   
Alam bebas lepas
Menguak cakrawala
Meniti suasana semesta

Riakan gemuruh mengurai
Meramaikan jagat raya
Gemercik lelautan mengalir
Mengitari lorong-lorong dunia

Semesta melebar hamparan
Alam menebar keagungan

Alunan langit bergenderang
Dendangkan sukma-sukma bumi
Bersahutan seruak kefanaan
Mengejar Rabbul Izzati

Berharap rahmatMU
Berkilau sinar kesempurnaanMU
Menyejuk diri dalam ampunanMU
Menanti janji khabar surgawiMU
Dalam firman ciptaanMU



tobat
22  Februari  2002                                   
Terdengar sayupan menggema
Merdu penuh kalimat syahdu
Sendi-sendi tubuh bergetar
Menusuk duri-duri hati
Duri kesombongan
Duri keangkuhan

Lantunan itu makin terdengar
Suara itu bersahutan
Semakin terasa dalam sukma
Menyayat relung-relung jiwa

Ya Rabbi
Bersujud serah diri dihadapanMu
Berharap ridho penuh ampunanMU
Bersimpuh tawadlu harap rahmatMU

Ya Ilahi
Menangis penuh penyesalan
Limpahan air mata ingat dosa
Suara adzan menuntun jalan
Hamba bermunajat mohon tobat

Tunjukkanlah
Shiratal mustaqimMU

malam
18  Mei  2002                                   
Malam
Temani sesunyi diri ini
Taburi kehangatan sanubari
Resah dada menyatu jiwa
Bertebar merasuk asmara
Menabur benih-benih pesona

Oh indahnya
Kala lepas lamunan
Bersama dalam khayalan

Asmara kian melayang
Bersama rentetan bintang
Malam pun sunyi
Hati ini sepi

Malam kian kelam
Menanam kisah jiwa
Berteman bayang-bayang
Bersemayam dalam angan
Menunggu penuh impian

Selamat bermalam
Kelabu dalam rindu


Dua puluh dua
12  November  2002          lahir 12 November 1980
Tak ku sangkakan
Tak jua terbayangkan
Di hari ini
Genap dua puluh dua
Beranjak usiaku

Dua belas November
Dua ribu dua bertahun
Daku berulang tahun

Kini ku mengerti
Arti hidup dan kehidupan
Tumpuan kebahagiaan
Duniawi dan ukhrowi

Kadang ku bertanya
Siapa diri ini
Dari mana diri ini
Kemana tujuan diri ini

Hanya kepadaMU
Hamba bertawakal
Hamba bermunajat


              Luka bahagia
26  Januari  2003
Dulu pilu kini menangis
Kadang menjerit

Dulu sedih kini menetes
Kadang merengek

Entah kenapa dan
Apa pula sebabnya
Entah dimana dan
Apa pula akibatnya

Betapapun demikian
Hamba tabah
Apapun yang terjadi
Hamba jalani

Kini
Terpancar bahagia
Menurut hatiku
Yang tak bisa terucap

Biarkanlah
Perjalanan waktu
Lukaku kan terbalas
Bahagia selalu

demi
19  Februari  2003
Demi detik
Lama diri ini menanti
Berjalan terus melangkah
Untuk sesuap nasi

Demi menit
Terus diri ini menunggu
Berlari mengitari bumi
Untuk seteguk air

Demi jam
Tetesan air mata
Perasan keringat
Menyatu dalam wajah
Untuk selembar selimut

Demi hari
Berjalan di terik mentari
Berlari pada guyuran hujan
Untuk raih kebahagiaan

Demi malam
Pengalaman ini ku tulis
Pengabdian ini ku lukis
Untuk diriku
Dan demi ridhaMU


Aris si badan hati
06  Maret  2003
Wahai  Aris
Tingkah langkahmu brutal
Kelakuanmu jua nakal
Akhlakmu seperti tak berakal

Wahai badan
Janganlah dirimu terpedaya
Jangan pula turut syetan
Jua tipuan iblis

Wahai hati
Janganlah berjalan dosa
Janganlah berbuat durhaka
Jua kelakuan duraka

Aris
Kau orang munafik
Kamu manusia fasik

Badan
Rubahlah perbuatanmu
Perbaiki akhlak lakumu

Hati
Istigomahlah dalam niat
Bertawakal lah dalam langkah

bayangan
09  April  2003
Terbayang nan jauh di sana
Terkenang nostalgia nan indah

Dambaan hanyalah dambaan
Keinginan hanyalah keinginan
Hasrat hanyalah hasrat
Impian hanyalah impian
Bayangan hanyalah bayangan

Bisakah hati kita menyatu
Dalam diri dan sanubari
Ataukah kita pudar
Dalam gejolak di jiwa

Tidakkah kita tahu
Kita jauh
Bagai bumi dan langit

Bayanganmu hanyalah semu
Semumu masih membayang

Hanyalah Tuhan
Mentakdirkan segalanya

pagi
13  Mei  2003
Pagi itu
Matahari memancar
Menyinari jagat raya

Ayam berkokok
Bertanda awal hari tiba
Membangunkan
Nyawa-nyawa hidup
Terlelap dalam tidurnya

Begitu pula
Diriku terbangun
Mataku sesaat melirik
Jam sudah siang
Kegelapan pun hilang

Mimpiku buyar
Bersama datangnya
Mentari menyinar

Oh pagi
Kini umurku bertambah lagi

Oh pagi
Diriku ingin tidur lagi

untukmu
08  Juni  2003
Berteduh diri dalam lamunan
Membayang syahdu kenangan
Indah nian nan impian

Saat menyendiri
Berpaku bayangmu
Gejolak di jiwa bersemi
Bersama untukmu

Duhai asmara
Leburkan hasratku

Penantian
Yang ku puja hanya angan
Yang ku sanjung hanya bayang

Untukmu
Ikatan dalam diri
Khayalan akan diri
Kenangan penuh diri
Bersemi diri sendiri



hilang
22  Januari  2004
Malam taburi bintang
Kesunyian melepas kelam
Kenangan melebur impian
Pesona kisah nan penantian

Gemulai hasrat terpendam
Berbinar dalam redup
Syahdu penuh rasa
Romantika nan dramatika

Gemerlap indah
Berbaur nan asa
Menyatu dalam gita
Berkenang penuh di jiwa

Asmara kian tersimpan
Tertutup kelabu malam
Mengiringi redupnya bintang
Hilang dalam kesunyian

Hiasan saat bersama
Tenggelam dalam pesona
Impian pun hilang
Bersemi dalam kenangan


kebayang
24  Maret  2004
Kewayang enake
Rasane wong demen

Mung bedane
Demene dewek bae
Demen ora kelakon

Pengen bae slalu kesanding
Kapan bae waktune

Kebayang maning terkenang
Mangan rasane blenak

Duh mengkenen temen
Rasane wong seneng
Kaya jagat rasane peteng

Ya wis ah
Apa parenge bae

Hanya kelawan
Gusti Kang Maha Suci
Sing weruh segala-galane


ibu
26  Februari  2005
Wahai ibu sang syahdu
Kemuliaanmu bagai purnama
Pelita dalam segala impian
Penerap harapan cita-cita
Pelipur dalam suka duka

Dalam sunyi kesendirianmu
Kau menangis
bersujud
Bertaqarrub
Menengadah di tengah malam
Bermunajat menyebut asmaNYA
Berlinang penuh harap ampunanNYA

Doamu mustajab
Meruntuhkan dinding-dinding bumi
Menggetarkan hijab-hijab langit

Kau hamparkan sejuta kasih sayang
Kau senandungkan doa-doa kebahagiaan
Ridha Allah ada pada Ridhamu
Murka Allah ada pada murkamu
Keagunganmu pancarkan tiga derajat
Surga di bawah kakimu

“kenangan acara peringatan bulan Muharram 27 Februari 2005”
Ikatan Remaja Masjid Baiturrahman –Pekandangan _Indramayu

adalah
27  Februari  2005
Kebencian adalah
Syetan-syetan yang keliaran
Dendam kesumat adalah
Iblis-iblis yang kelaparan
Kedengkian adalah
Roh-roh jahat yang gentayangan
Kesombongan adalah
Hewan-hewan yang kehilangan akal

Mata dhohir adalah
Jalan-jalan kesimpangsiuran
Mata bhatin adalah
Jalan-jalan kebenaran
Mata hati adalah
Jalan-jalan kesucian

Jasmaniyah adalah
Nafas-nafas keserakahan
Rohaniyah adalah
Nafas-nafas keikhlasan

Hidup adalah
Kehidupan yang berketergantungan


“kenangan acara peringatan bulan Muharram 27 Februari 2005”
Ikatan Remaja Masjid Baiturrahman –Pekandangan _Indramayu


pengembara
09  September  2005                                 
Sudah sekian lama mengembara
Menelusuri lorong-lorong dunia
Menapaki jejak kehidupan
Melewati serpahan suka duka

Indah memang perjalanan
Romantika
Dramatika
Selalu ada
Bergantian

Rintangan lagi
Halangan lagi
Tantangan lagi
Cacian lagi
Makian lagi
Hinaan lagi
Adalah makanan pengembara

Ya Allah
Berilah hamba jalan petunjukMU
Hantarkan hamba menuju ridhaMU
Damaikan hamba naungan rahmatMU


Syair gilaku
23  Mei  2006
Inilah syair gilaku
Penyair amburadul

Ku puja dewi
Dalam alam khayal

Ku hiasi bunga impian
Dalam kesunyian

Ku hasrati wanita
Dalam semu kerinduan

Ku nikmati hausnya asmara
Dalam sepi kasmaran

Ku terlena
Dalam khayangan

Ku mabuk
Dalam buaian

Ku gila
Dalam perasaan



Tutup buku
30  Mei  2006
Malam tepat dalam tanggal
Satu lingkaran Mei berbulan
Tahun dua ribu enam masehi

Berlalu sudah dalam memori
Tutup buku administrasi
Istilah dalam perbankkan
Harapganda perkreditan

Malam pun kian larut
Mataku kerasa kantuk
Badan terasa cape
Bekerja seharian

Bekerja bagian kewajiban
Pengabdian daku lakukan

Hanyalah demi
Demi cita harapan
Demi waktu penantian
Demi masa kesuksesan

Hanya itu
Harapan dalam kehidupan
Penantian dalam pengorbanan
Kesuksesan dalam perjuangan

hidup
10  Juni  2006
Hidup itu suatu
Perjuangan yang butuh
Akan adanya pengorbanan
Dan itulah bagian kehidupan
Yang ku alami saat ini
Demi meraih suatu kata sukses

Bersemangatlah dalam hidup dan
Berhiduplah penuh semangat

Perjuanganku masih panjang
Tuk meraih cita-cita
Tuk mencari kebahagiaan

Namun hidupku
Hanya Tuhanku yang tahu

Hanya sebuah kalimat
Berfikir besarlah dirimu
Berjiwa besarlah kamu
Dalam menghadapi
Resesi dunia ini

Simpan itu baik-baik
Dan jagalah


kembang
30  Maret  2007
Kembang
Tertanam dalam akar hasrat
Bertaburi mewangi semerbak
Sepoi kibaskan suasana
Mekar curahkan rasa

Kembang
Harum lembut berpesona
Menoreh senyuman
Mengukir perasaan
Menyinar kehangatan

Kembang
Kuntummu bertanda

Elok nian berpandang
Lega kian bernafas
Semerbakmu terasa

Kembang
Harumlah terus

Kembang
Mekarlah selalu
Dalam pergantian masa


mentari
24  Mei  2007
Kala sinar menerang
Berkilau berbinar
Sesejuk embun mengibas
Desahan angin berfajar

Mentari di sudut sana
Benderang bias
Pepohonan melambai
Beburungan menyanyi
Bersentuhan dengan alam

Indah panorama
Menghias cakrawala

Ciptaan Tuhan
Begitu sempurna

Mentari
Selalu di nanti
Bagi makhluk-makhluk bumi

Hanya keagunganNYA
Dan bertanda
Akan kebesaranNYA


Mama
06  Juni  2008
Dalam hening diriku
Dalam sepi nuraniku
Mengiang kenangan bersamamu
Bersajak penuh langkah hidupmu
Bersejuk hatiku saat aliran do’amu

Dan kini
Awan bercerah hantarkan jenazahmu
Menghantarkan ke liang lahat
Tertanggal enam dan juni berbulan
Dua ribu delapan bertahun syahdu
Malam Jum’at berkliwon tanggal satu
Jumadil akhir  bertanggal dua hijriyah
Seribu empat ratus dua puluh Sembilan
Bertahun duka cita

Ahmad Nasor Amin namamu
Mama ku sebut panggilanmu
Berbaring abadi menuju Tuhan
Bersenyum kesendirianmu selalu
Ikhlas ku lambaikan kepergianmu

Sembah baktiku padamu
Dalam taburan do’aku untukmu
Mohon restu dalam lanjut hidupku
Bersama iringan arwahmu


bagaimana

08  Juli  2008

Bagaimana kau ini
Kau suruh aku berbicara
Aku berbicara kau anggap
Aku bercanda

Kau suruh aku diam
Aku diam kau bilang
Aku tidak setuju

Kau suruh aku belajar
Aku belajar kau bentak aku

Kau suruh aku menulis
Aku menulis kau tegur aku

Bagaimana kau ini atau
Aku bagaimana

Kau suruh aku mengikutimu
Aku mengikutimu kau anggap
Aku memata-mataimu

Kau suruh aku berdemokrasi
Aku berdemokrasi kau anggap
Aku berdemonstrasi

Kau suruh aku hormat
Aku hormat kau anggap
Aku mengejakmu
Kau suruh aku berdisiplin
Aku berdisiplin kau hina aku

Ada apa ini atau
Aku seperti apa

Kau suruh aku berjalan
Aku berjalan kau selimpung aku

Kau suruh aku berlari
Aku berlari kau anggap
Aku mengejarmu

Kau suruh aku menyusulmu
Aku menyusulmu kau katakan
Aku membuntutimu

Kau suruh aku menangis
Aku menangis kau anggap
Aku cengeng

Bagaimana kau ini atau
Aku bagaimana

Kau suruh aku berteriak
Aku berteriak kau usir aku

Kau suruh aku bernyanyi
Aku bernyanyi kau bilang
Aku mengejekmu

Kau suruh aku berdiri
Aku berdiri kau tendang aku
Ada apa ini dan
Apa pula maumu

Kau suruh aku menghadapmu
Aku menghadapmu kau katakan
Aku menantangmu

Kau suruh aku istirahat
Aku istirahat kau marahin

Kau suruh aku berbuat baik
Aku berbuat baik malah
Kau menipuku

Kau suruh aku bersahabat
Aku bersahabat malah
Kau yang berkhianat

Ada apa ini
Dan kau bagaimana




“Jauh menerawang di atas sebuah hamparan
bahwa manusia itu berpijak dalam keduniawian
maka berfilosofilah dengan merangkai rasio dan nurani
dalam menatap hamparan keasaan kehidupan”


perkenalan

31 Agustus 2008

Indah memang itu perkenalan
Seperti burung kala bersiul
Gejolak jiwa pun berdebar
Bagai gelombang berdayun sampan

Dan begitulah kisah remaja
Ditakdirkan bersua dua insan
Bermanja jua saling menyapa
Tanggal tiga puluh satu
Agustus berbulan jumpa
Dua ribu delapan syahdu

Empat mata bertatapan
Kedipan isyarat berucap
Sayu bagai kibasan angin
Begitulah awal kisah bersua

Lisan itu seribu membisu
Kadang berucap jua diam
Terkesima pernah jua ragu
Terus berjalan seiring waktu
Dan berucap salam jumpa
Juga bersebut nama

Lambaian tangan kala berpisah
Kadang berpikir sejenak
Jua berlalu hari
Sampai ketemu waktu



Khitbah
Minggu 12 Oktober 2008

Jumat bermalam syahdu
Berdering terdengar merdu
Bermunajat sebut asmaMU
Malam pun khidmat berdoa
Menengadah ke langit
Harap keridhoanMU

Malam pun berlalu
Dan kini berganti pagi
Minggu pagi bersenja
Tanggal dua belas
Berbulan Oktober
Dua ribu delapan masehi

Diri ini menyatu
Berlabuh dalam khitbah
Tatapan kerlip lamaran
Bertukar buku kenangan
Terpasang cincin kesaksian

Ya Rabbi
HambaMU ini pasrah
Bertawakal syukur sujudku
Tunjukilah shiratal mustaqimMU
Mohon ridha langkahku
Menuju jalan cahayaMU


Ijab qabul
Jumat 12 Desember 2008

Hari pun tiba
Masa lajangku sudah
Tertanggal dua belas
Berbulan desember nasional
Dzulhijjah bulan jawa
Dua ribu delapan bertahun

Jumat berhari awal hidupku
Bertapak mahar langkahku
Membangun mahligai impian
Ijab qabul  daku berucap yakin
Isyarat pertama kepemimpinan

Ya Allah
Curahkan rahmatMU
Dalam bina keluargaku
Sakinah mawaddah
Warahmah wamardhatillah

Ya Ilahi
Saksikanlah hambaMu
Berikrar suci
Mengikuti sunnah RasulMU
Dan tuntunlah kami
Dalam bingkai keluarga
Baeti jannati


syukur
05 Maret 2009

Bersyukurlah bahwa kita belum siap
Tuk memiliki segala sesuatu yang kita  inginkan
Seandainya sudah
Apalagi yang harus diinginkan

Bersyukurlah apabila kita tidak tahu sesuatu
Karena itu memberi kita kesempatan untuk belajar
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit
Di saat itulah kesempatan kita  untuk bertumbuh

Bersyukurlah untuk keterbatasan kita
Karena itu memberi kita  kesempatan untuk berkembang
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru
karena itu kita akan membangun kekuatan dan karakter

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kita buat
Karena  itu kita akan mengajarkan pelajaran yang berharga
Bersyukurlah bila kita lelah dan letih
Karena itu berarti kita telah membuat suatu perbedaan

Mungkin mudah untuk kita Syukuri
Akan hal-hal yang baik saja
Dalam kehidupan  yang berkelimpahan
Datang pada diri kita
Tetapi akankah juga bersyukur akan masa yang surut
Rasa syukur dapat mengubahkan
Dari hal yang negatif menjadi positif
Dari rasa pesimis menjadi optimis
Temukan cara untuk bersyukur
Akan masalah kita dan semua itu akan menjadi berkah
Bagi kita dan untuk kita

resepsi
12 April 2009

Berjalannya waktu
Bagai putaran mentari
Burung pun berkicau
Pepohonan menyibakkan sepoi
Berindah seiring impian

Awal khitbah melamar
Syawal berhari minggu
Tanggal dua belas Oktober
Dua ribu delapan masehi
Berucap sudah

Lalu ijab qabul nikah
Berikrar  Jumat Dzulhijjah
Dua belas bulan Desember
Dua ribu delapan bertahun
Berjanji sudah

Dan kini
Hari resepsi pernikahan
Minggu dua belas bertanggal
Bulan April Rabiul Awwal
Tahun dua ribu sembilan 
Bersalam-salaman

Ya Allah
Hamba mohon RidhaMU

cinta
18 Juli 2009

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja
Suatu hari dia akan membencimu
Bencilah musuhmu sekedarnya saja
Suatu hari bisa jadi kekasihmu

Kekalkanlah sejati cintamu
Dengan tiga kekuatan
Saling setia
Saling percaya
Saling memiliki

Putusnya cinta sejati ibarat
Orang tua yang kehilangan tongkat

Hidup tanpa cinta ibarat
Langit tak berbintang
Hidup tanpa cinta jua
Bagaikan pohon tak berbuah

Tak kenal maka tak sayang
Tak sayang jua tak cinta

Cinta awalnya huruf C
Dan berakhir pada A
Cinta pun tak untuk berucap
Tapi jua bersikap


diriku
06 Agustus 2009

Sore itu jam empat lebih dua belas menit
Aku dilahirkan ke alam fana ini
Tepat hari senin bertanggal dua belas
Bulan November menurut kalender masehi
Seribu Sembilan ratus delapan puluh
Atau menurut haul jawa bertepatan
Tanggal dua puluh tujuh rajab
Seribu empat ratus satu tahun hijriyah

Kepribadianku mengalir
Seiring waktu dan jaman
Dan berlaku pada angan-angan
Kedholiman yang ku tapak
Kemunafikan melangkah jalan
Kefasikan berbaur ada
Kedurhakaan pun menempel
Berakhir batas lepasnya nyawa

Makananku kebohongan
Minumanku kesombongan
Pakaianku keangkuhan
Selimutku ujub riya
Cerminku  kesesatan

Ya Rabbi
Diriku ini mohon ampun
Kembalikanlah ke asal nutfah


Kelingan
24 Oktober 2009

Yen awan kebayang
Yen bengi keimpi
Mung siji pujaan ati

Duh mengkenen temen
Wong demen ora kelakon
Mangan beli ngeli
Turu ora lali

Kelingan masih kelingan
Kebayang bae kebayang
Mung siji sing tak enteni

Badan rasane lemes
Tak puja terus tak puja
Duh senok pujaan kakang

Kapan bae waktune
Tak tunggu masa ketemune
Duh rasane wong ora kelakon
Kaya jagat rasane peteng

Kapan bae dadi sijine
Rasa kelingan ora ilang
Wis pasrah maring Gusti
Ketunggon ampe akhire jaman

Berbayang diri

 08 November 2009

Nafasku bersendat
Kala rapuhnya semangat
Menjerit bathin ini
Bernasib semu berbayang
Sedih pilu nan kepiluan

Kemana diri mengadu
Hanya Tuhan yang tahu
Langkah apa yang ku tempuh
Entah jua tak tahu

Berjalan lamanya waktu
Menembus lorong kenistaan
Ingin ku berteduh sejuk
Namun kini bersinggah sahara
Menerjang badai berhaluan

Hanya berbayang semu
Diri ini berkaca
Siapa aku ini
Dimanakah aku ini
Kemana aku di bawa
Aku pun tahu

Tuhan
Ampuni segala dosaku
Hamba bermunajat padaMU


ilustraSI
“Sejatinya cinta adalah sebuah keniscayaan
 dalam kehidupan maka berwacanalah dalam
 gapai hakikatnya”

Apakah ketika anda ungkapin perasaan cinta itu lalu 
telapak tangan anda berkeringat dan hatipun
deg-degan kemudian  suara anda nyangkut 
di dalam tenggorokan?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena  sedang suka

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang 
dan menyentuh pasangannya?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi kerena  hasrat birahi

Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya 
kepada semua orang?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena  sedang mujur

Apakah anda menginginkannya karena tahu dia akan selalu
di sampingnya?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi  karena 
memang kesepian

Apakah anda masih bersama dia karena semua
orang menginginkannya?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena kesetiaan

Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena tidak
mau menyakiti hatinya?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena rasa kasihan

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang 
suka untuk dia?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena  
kemurahan hati

Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita
 lain ?
Ketahilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena takut 
kehilangan

Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah 
satu-satunya hal yang dipikirkan?
Ketahuilah hal itu bukanlah cinta tetapi karena gombal nie

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari
rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan
kata-kata?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah anda masih menerima kesalahannya karena
hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah anda tertarik pada orang lain tapi masih
bersamanya dengan setia?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah anda rela memberikan perasaan hati dalam 
kehidupan bahkan sampai batas  kematian kita?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun
dia cukup tegar?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Ketahuilah itulah namayan cinta

Apakah anda selalu ingin menyentuhnya dan  
memeluknya karena sayang kepadanya?
Ketahuilah itulah namanya cinta

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya
dan menyentuh jiwa  secara dalam?
Ketahuilah itulah yang di cari

Janin

 03 Desember 2009

Saat impian kan datang
Saat kebahagiaan menjelang
Saat kehadiranmu bersambut
Saat takdir berlaku

Gaza
Namamu kelak bila pria
Az Zahra
Namamu kelak bila wanita
Panggilan dari ayahmu

Bintang
Dirimu sebut bila pria
Cinta
Dirimu sebut bila wanita
Panggilan dari bundamu

Tanggal lima bulan November
Hari kamis penuh bahagia
Dan kini
Tanggal tiga bulan Desember
Hari kamis berkelabu senja

Ya Ilahi Rabbi
Kini ku kembalikan janinku kepadaMU
Dan hambaMU ini bermunajat
Kembalikanlah janinMU kepadaku


Gaza
04  Desember 2009

Jum’at sore daku menyendiri
Duduk bersimpuh seorang diri
Tepat tanggal empat Desember
Dua ribu Sembilan bertahun
Diiringi rerintikan langit
Mengguyur sepi heningku
Sekilas sepoi menemaniku

Kini ku tulis kisahmu
Berderai air mataku
Gazaku
Bersama namamu
Basahi jiwaku

Maafkanlah
Kedholimanku
Keangkuhanku

Ya Rabbi
Kini hamba berserah
Bersujud ampunanMU

Muhamad Gaza Nasrullah Al Aris
Senyummu sungguh ku khayal
Perangaimu selalu ku damba
Dan kini
Dirimu jauh dari tatapan mata
Kembali pada sang Esa

Bunga

05  Desember 2009

Awal kan kehadiranmu
Khabar berbunga
Berhari kamis tanggal lima
November dua ribu Sembilan
Fainsya Allahu
Dalam janin sang bunda
Kelak isimmu
Muhamad Gaza Nasrullah
Dan Al Aris adalah ayahmu

Kini
Hari kamis tertanggal lima
Desember dua ribu sembilan
Dikau sudah kembali
Pada pencipta semesta
Sang Kholiq Rabbul Jalil

Namamu kan ku simpan
Tuk terkenang adikmu kelak
Berbunga mewangi
Doa bahagia
Bertabur selalu
Ridho bersama janinku
Tertanam bumi kesucian
Berbahagialah


Taman surgawi

07 Desember 2009

Tatapan mata berlinang
Seuntai asa berucap
Kerinduan kan hadirkan
Berhasrat
Belahan jiwa kesinaran

Malam bergemintang
Terangi cakrawala ufuk
Deretan taman berkelip
Kerlipan janin surgawi
Indahnya

Doa mewangi menghampar
Senyuman syahdu menghantar
Seindah taman surgawi
Bertebaran bunga kerinduan

Oh taman surgawiku
Surgawi janinku
Janin tamanku

Sambutkanlah
Ayahmu
Bundamu
Berteduh dalam tamanmu
Bersamamu janin surgawiku


Sejatiku hilang

09 Desember 2009

Dalam sejati bayangku
Indah bermakna penuh mimpi
Bersua kelabu bersamamu
Berkenangkan selalu
Oh indahnya dunia

Gazaku
Kala penantian bersambut
Menggema dalam sukma
Berdendang dalam sanubari
Dan kini
Berlabuh sepi
Sejatiku hilang
Terbang ke langit
Terpendam di bumi
Pulang ke alam baqa
Awal dan akhir
Hidup nan kehidupan

Ikhlasku mengiringimu
Tetesanku bersaksi untukmu
Menghantarkanmu
Gazaku kesatu
Hilang dalam kehidupan
Kembali takdir Tuhan


Setahun pernikahan

12 Desember 2009          Jubaedillah Al Aris An Nasor
                               Bairoh Qoimatul Khoeriyah Al Aris

Jumat berhari penuh Rahmat
Dua belas Desember
Ijab qabulku berucap
Dua ribu delapan bertahun

Kebahagiaan ada
Jua kepiluan pun
Begitulah kehidupan
Masa bergantian

Dan kini di hari ini
Tertanggal dua belas
Sabtu Desember berulang
Awal setahun ku tapak
Dua ribu Sembilan masehi

Indah impian
Air mata berteman
Suka duka bersama
Renungan kehidupan

Begitulah hidup
Jalani apa adanya
Jiwaku berserah
Senyum pun pasrah
Hanya padaMU
Dan padaMU saja

Esa hilang lahirlah bintang

15  Desember 2009

Esaku yang pulang
Lentera kejoraku hilang
Berlayar iringi semesta
Bersinar indah berawan
Dan kini redup

Bintangku
Kembali kan lahir
Bersama sambutan umat
Hiasi cakrawala
Indahkanlah duniaku

Gazaku  kesatu hilang
Gazaku kedua kan datang
Itulah bintangku
Fainsya Allahu minal aminin

Tuhanku
Kau segalanya
Maha diatas maha
Raja diatas raja
Sempurnakanlah hambamu ini
Dengan kehadiran Gazaku lagi

Hamba bermunajat
Kelak kan terbit
Esa hilang lahirlah bintang

 Embrio

18 Desember 2009
01 Muharram 1431

Angin berhembus kesejukan
Pepohonan melambai kemesrahan
Keinsanan dua makhluk pilihan
Berpadu harapan nan impian
Saat mimpi menjelma
Kehangatan anganpun menyatu
Bersama kodrati fitrah wanita

Kala embrio berteduh dalam rahim
Ketika janin tersenyum syahdu
Saat pancaran cahaya bersinar
Terangi jiwa-jiwa kepiluan
Tebar rasa kebahagiaan

Saat makhluk hidup menyapa
Bersandar dekapan denyut janin
Saat hati berucap
Berikrar diri dalam sanubari

Tiba-tiba
Suasana hening
pecahlah
Dalam beda pertalian
Dan ada masa senja
Dalam antar keinginan
Kini
Embrioku pulang

Darah daging

19 Desember 2009
02 Muharram 1431

Malam makin kelam
Rembulanpun kini hilang
Hambamu bermunajat
Penuh bertawakal
Mengharap RidhoMU

Saat doaku berucap
Menengadah ke langit
Memohon seorang laki-laki
Hadir dalam dunia ini
Dan bundanya ber-ingin
Bayi yang sehat selamat
Jua orang tua bersambut
Lahir wanita dalam dekapan

Kini
Janin hanyalah tersenyum semu
Darah dagingku berkedip malu
Entah berkata
Entah tidak
Diriku harus jadi apa
Daku berwujud seperti apa
Itu bahasa isyaratnya

Ya Rabbi
Pasrahku akan kehendakMU
Kini darah dagingku
Ku kembalikan kepadaMU

Senyum

25 Desember 2009

Hari cerah penuhi warna
Saat-saat gembira keluarga
Berpadu senyum nan canda
Indah memang impian dunia

Kala bahagia hadiri bersama
Jiwa berdebar dalam pesona
Bernostalgia satukan suasana
Berkerlip indah tatapan mata

Senyum pun kala bahagia
Hati ini penuh berbunga
Senyum pun saat berduka
Hati ini serasa nestapa

Terasa asa semu nirwana
Bersejuk hati beryakin nyata
Jiwa berabadi dalam dada
Niatan diri jua bersemoga

Indah memang serasa
Saat-saat cipta berdua
Berpadu dalam dunia
Takdir dan kehendakNYA


hakekatnya
Belajar mencintai seseorang yang kurang 
sempurna dengan cara menjadikannya
 lebih sempurna

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat
Itulah sebuah kesempatan

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat
tertarik Itu bukan pilihan tetapi itu pula kesempatan
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan
Itupun merupakan kesempatan

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut
Bahkan penuh dengan segala kekurangannya
Itu bukan kesempatan tapi itu jua sebuah pilihan

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang
walaupun dan apapun yang terjadi
Itu adalah pilihan
Mengejar tabir
Mengejar impian
Itu pula pilihan bersama
Bahkan ketika kita menyadari
Bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik
Yang lebih pandai
Yang lebih kaya
Dari pasangan kita
Dan kita tetap memilih untuk mencintainya
Itulah pilihan
Dan pilihan
Perasaan cinta
Perasaan simpatik
Perasaan tertarik
Datang bagai kesempatan pada kita
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan
Pilihan yang kita lakukan
Berbicara tentang pasangan jiwa
Berkata tentang nurani kita
Itu pula pilihan
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada
Dan bahkan sangat mungkin ada
Seseorang yang diciptakan hanya untuk kita

Tetapi tetap berpulang pada diri kita
Untuk melakukan pilihan
Apakah kita ingin melakukannya
Pada sesuatu untuk mendapatkannya
Ataukah…..

Kita mungkin kebetulan bertemu
Dengan pasangan jiwa kita
Tetapi mencintai
Dan tetap bersama
Pada pasangan jiwa kita
Adalah pilihan yang harus kita lakukan
Kita ada di dunia
Bukan untuk mencari seseorang
Yang sempurna untuk dicintai
Tetapi untuk belajar mencintai
Orang yang kurang sempurna
Dengan menjadikannya lebih sempurna
Itulah Hakikatnya

Wanita

28 Desember 2009

Wanita tiang Negara
Perangai wanita baik
Pula baik negaranya
Peran wanita buruk
Negara pun runtuh

Dunia bak perhiasan
Perhiasan sebaik dunia
Wanita shalehah namanya

Keshalehahan wanita
Penuh kerumunan perempuan
Bagai iringan burung gagak
Terbang berbulu sayap putih

Penciptaan wanita
Berupa tulang rusuk pria

Surga pun berada
Dalam pijakan tapak kaki
Seorang ibu yang melahirkannya

Ridho Allah pula
Ada dalam ridho orang tua kita
Pula murka Allah
Ada genggaman murka orang tua


Gus dur

Kamis 31 Desember 2009

Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun
Terdengar berita mengalir
Menggema serentakan suara
Lailahailallah berucap tahlil

Kiyai Haji Abdurrahman Wahid
Kembali pada Sang Esa
Berpulang ke pangkuan Rabbul Jalil
Rabu bermalam Kamis
Tiga puluh Desember kelabu
Dua ribu sembilan masehi

Nusantara berduka
Dunia menangis
Nahdlatul Ulama sepi

Gus Dur panggilanmu
Tokoh nasional
Guru bangsa
Bapak pluralisme
Ikon multicultural

Selamat jalan
Guruku
Cucu Kiyai Haji Hasyim Asy’ari
Putra Kiyai Haji Wahid Hasyim

Guru bangsa

Jumat 01 Januari 2010

Enam puluh sembilan tahun
Kau terangi cakrawala dunia
Seribu sembilan ratus empat puluh
Kau dilahirkan ke alam fana
Dan kini
Dua ribu sembilan Desember masehi
Kau berpulang ke alam baqa

Gus Dur
Panggilanmu penuh akrab
Lentera harokah Nahdlatul Ulama
Pengibar Partai Kebangkitan Bangsa

Guru bangsa telah tiada
Pengayom kemanusiaan jelata

Terima kasih
Perjuanganmu tanpa pamrih
Langkahmu mengikuti kata hati
Jasamu di kenang bangsa

Kau berkata apa adanya
Lautan manusia mengiringimu
Doa-doa pun berucap untukmu
Dan seluruh manusia


Keniscayaan

 21 Januari 2010

Dalam gemerlap dunia
Berelok keheningan
Rerumputan rapuh
Bermanja kehampaan
Punah kekeringan

Halilintar mengkilat
Rerintikan basahi bumi
Semerbak sepoi melambai
Dedaunan bergoyang jatuh
Kehidupan bergelap
Semesta tak bersahabat

Hanya ratapan
Airmata bercecer pilu
Sendu harap penuh bagja
Linangan tetes bertuah doa

Tuhan
Hambamu berserah diri
Asa niatan dalam hati
Syukur ku ucap penuh
Menapak shiratal mustaqiimMU
Meniti jalan jatidiriku

Harap penuh ampunanMu
Keniscayaan bak kabut
Hanyalah taqdirMu
Hamba berserah

Biasa lan sejati
Kekasih biasa akan selalu ingat senyum di wajahmu
Kekasih sejati akan lebih mengingat wajahmu waktu sedih

Kekasih biasa akan membawamu makan-makanan yang enak
Kekasih sejati akan mempersiapkan makanan yang kamu suka

Kekasih biasa setiap detik selalu menunggu telepon dari kamu
Kekasih sejati setiap detik selalu teringat ingin menelponmu

Kekasih biasa selalu mendoakan kamu kebahagiaan
Kekasih sejati selalu berusaha memberimu kebahagiaan

Kekasih biasa mengharapkan kamu berubah demi dia
Kekasih sejati mengharapkan dia bisa berubah untuk kamu

Kekasih biasa paling sebal kamu menelepon waktu dia tidur
Kekasih sejati akan menanyakan kenapa sekarang kamu
baru telepon

Kekasih biasa akan mencarimu untuk membahas kesulitanmu
Kekasih sejati akan mencarimu untuk memecahkan 
kesulitanmu

Kekasih biasa selalu bertanya mengapa kamu 
selalu membuatnya sedih
Kekasih sejati akan  mananyakan dirisendiri mengapa
membuat kamu sedih

Kekasih biasa selalu memikirkan penyebab perpisahan
Kekasih sejati memecahkan penyebab perpisahan

Kekasih biasa bisa melihat semua yang telah dia 
korbankan untukmu
Kekasih sejati bisa melihat semua yang telah kamu
korbankan untuknya

Kekasih biasa berfikir bahwa pertengkaran adalah 
akhir dari segalanya
Kekasih sejati berfikir jika tidak pernah bertengkar
tidak bisa disebut cinta sejati

Kekasih biasa selalu ingin kamu disampingnya 
menemaninya selamanya
Kekasih sejati selalu berharap selamanya bisa 
disampingmu menemanimu

Kekasih biasa akan selalu marah bila pasangannya bersalah
Kekasih sejati akan menanyakan hal ihwalnya dan
memberi solusi

Kekasih biasa suka  ingin selalu yang lebih
Kekasih sejati menerima apa adanya

Kekasih biasa selalu berharap dengan obral kata-kata cinta
Kekasih sejati menginginkan selalu ada dalam
setiap kesempatan


Kekalkanlah cinta sejatimu dengan tiga kekuatan
Saling setia saling percaya 
dan saling memiliki

Cinta itu adalah sesuatu anugerah 
Rabb Jallu Jallalah
terimalah pasangan kita dengan segala kekurangan
 dan kelebihannya
Cinta itu  saling memberi dan menerima dengan
 segala keikhlasan hati

Cinta itu pun tidak perlu tuk di ungkapkan
tetapi perasaaan yang memupuk segalanya

Percayakan pada hati kita
 bahwa yang terbaik itulah yang menjadi 
pasangan yang sah


senja
03 Maret 2010                                   

Berkokok ayam tanda pagi
Bangunlah dari keterlelapan
Kenangkan cerita beralurkan
Mimpi manis kemanjaan
Senja pun datang

Mentari berlari kesiangan
Keliling keringkan bumi
Berputar sinari jagat

Dan kini senja pun pudar
Dalam lamunan siang

Awan gelap bermula
Senja pun kian menanti
Tutupi sore bersepi

Senja pun kini berulang
Bergantian bersama mentari
Pagi pun bersemi
Semi pun bersenja
Dan berulang lagi



Sebening embun
11 Maret 2010                                   

Dalam senja kekilauan
Bertebar tiupan sepoi
Menabur wewangi damai
Indah bersahaja
Bergita dalam kenangan

Wahai pujangga keelokan
Bermanja sendu rayuan
Bermesra segenggam jiwa
Sebening embun bertabur
Menebar aroma sukma
Secercah asa penuh hasrat
Mengikat ayunan asmara

Hening menyibak rasa
Pesona bermadu sendu
Kiasan melebar nyata
Berembun mengalir senja

Saat bertatap senja
Seberkas aliran embun
Membeningkan raga
Menyusuri ronga-rongga
Melingkar dalam jiwa


tuhanku
26 Maret 2010                           Sebuah renungan untukku                               
Ya Tuhanku
Jiwa ini ingin menyatu
Hati ini ingin mendekat
Tapi diri ini tak kuasa

Ya Rabbku
Mata ini banyak maksiat
Telinga ini banyak mudharat
Tangan ini banyak kotor
Kaki ini banyak berlumur dosa
Tapi badan ini belum jua sadar

Ya Ilahiku
Hamba mohon ampunan
Hamba mohon keridhoan

Ya Allahu
Tentramkan hati ini dengan ikhlas
Damaikan jiwa ini dengan sabar
Tenangkan nurani ini dengan syukur

Sholatku
Ibadahku
Hidupku
Matiku
Ku serahkan
padaMU

kematianku
03 April 2010
                                                                               
Adakah waktuku tersisa
Bertemu imam Mahdi
Bersalam nabi Isa
Berkelanjutkah
Jangan berlalu tubuhku
Bersama kiamat kubro

Kematian kodrati insaniyah
Hak  qadha qadharMU
Pasrahku terus bermunajat
Menengadah ke langit
Bermohon istiqomah
Linangan ampunan nan taubat

Hambamu memohon
Nyawa sakaratul mautku
Bermudah hasanah
Sambutkanlah

Jiwaku  moga tenang
Temukan kematianku
Setengah bermalam jumat
Ramadhan berbulan suci
Berpulang ke baqa
Mengharap ridhoMU


Arti tiada berarti
14  April 2010                                             
Dunia yang kita banggakan
Kadang menghancurkan kepribadian
Dunia yang kita agungkan
Kadang membelenggu kepribadian
Dan memang itulah nyata yang di alami
Oleh makhluk-makhluk yang bergelimpangan
Akan keduniawian yang fana
Dan itulah pula kematian
Yang menamatkan kehidupan

Betapa apa yang kita rasakan saat ini
Kadang pula tidak pernah di alami
Pada jaman sebelumnya
Pada makhluk terdahulu
Namun terkadang sebaliknya
Lebih dahsyat dari ini
Atau pula tidak tahu
Apa yang akan terjadi ke depannya
Maka ketahuilah
Bahwa nafas kita ada batasnya
Dan begitulah kodrati insaniyah

Sebuah arti yang sangat redup
Apabila setiap langkah kita terhenti
Dalam tapak jurang kesadaran
Bahwa hidup harus syukuri
Apa yang ada di depan mata kita
Melangkah akan kehendakNYA

Hanya sebuah kata
Hidup dan kehidupan
Berarti dalam kenangan diri
Masing-masing setiap insan
Dan itulah harapan
Pengharapan hanyalah harapan
Tak ada keabadian yang abadi
Selain pengabdian pada Ilahi
Dan keabadian hakiki
Itulah kematian

Jauh menerawang
Dalam bernafas jatidiri
Meniti kebahagian menanti
Melepas kepekaan bersemi
Berlangkah meraih mimpi
Dan maknai arti dunia
Yang sunyi kadang berarti

Tiada terlepas mencari
Kadang pula ingin meraih
Kesempurnaan yang landas
Entahlah kehidupan bermakna
Ataukah keabadian bersemu
Dan begitulah nyata
Arti tetapi tak berarti

Merancang kedepan
Lebar membuka ketabiran
Menoreh asa keimpian
Melaju capai kepastian
Dan tersendat
Menggapai arti lukisan
Dalam hidup
Jua meraih kehidupan
Bermakna punya arti
Bersama kepastian

Berdaya melangkah tapak
Meresap bersama
Mengukir cerita
Melantun nostalgia
Bersemi sunyi sepi
Mengarti tapi tak pasti
Dan itu tulisan berarti
Namun tiada arti


Maknai arti dalam duniamu dan miliki
Artikan makna kehidupanmu dan dekapkan
Teruslah melangkah
Menuju makna yang arti dan pasti
Jangan maknai arti tapi tiada berarti


renungan
12  AGUSTUS 2010                                    

Letih memang terasa
Tapi jiwa ini punya cita
Fisikku memang rapuh
Tapi batin ini ikhlas berniat

Langkahku semakin jauh
Menelesuri  lorongan dunia
Menapaki  penuh harapan
Perubahan nan kepribadian

Memuji kebesaranMU
Demi keselamatan hati
Berpacu dalam hidupku
Demi kebahagiaan hakiki

Indah memang dunia
Bermanja dalam maya
Bernostalgia dalam nyata
Fatamorgana sikap mata

Hanyalah muhasabah
Penghilang segala dari segala
Pelipur dalam penuh pelipur
Bahagia diatas kebahagiaan


Semu impian
  29 Agustus  2010                  

Dengan ucapan Bismillah
Ku buka lembaran hidup
Menggapai Ridha Allah

Dalam kesyahduan nurani
Berharap kesempurnaan
Meniti jalan kelurusan
Menengadah hak insani
Menjemput pengharapan
Sebuah sinar impian

Bernaung dalam keabadian
Bercermin dalam kehidupan
Kefanaan nan kefatamorganaan

Kebahagiaan berupaya
Keselarasan bernafas

Indah dikala memandang
Semu dikala dipandang
Impian selalu memutar
Berangan dalam khayalan


            
jalan panjang
 02 September  2010                                 

Derap langkahku mengayun
Mengiringi gelapnya awan
Setapak  demi setapak
Berjalan  terus berjalan
Mengejar  sinarnya mentari

Wahai semesta
Melayang tubuhku
Saat bersandar dalam kegelapan

Perjalanan kian memutar
Dikala menggali kehidupan
Semerbak keangkamurkaan
Keelokan semu
Kenistaan pandangan
Bernaung kemunafikan

Wahai jiwa ini
Berdirilah dalam kedamaian
Sambutlah cahaya kesucian
Dalam genggaman dunia

Perjalanan masih panjang
Mengarungi semesta
Penuh nan kenisbi


khayangan
16 September  2010
Wahai khayangan
Wanita laksana bulan purnama
Menyinari kegelapan masa
Laksana penerang semesta
Hadir bagai penebus kehampaan
Dalam hidup nan kehidupan
Segala harap bagi para pengharap

Wahai pujangga
Tanamkan elok kesucian
Dalam perjuangan suci
Bersemi dalam sanubari
Pelipur pula kesedihan

Wahai rembulan
Gapai kebenaran dalam senyuman
Penggoda bagi mata keinsanan
Bidadari dalam pemuja kegairahan
Laksana minuman teguk kehausan
Pelepas dahaga segenap kenikmatan

Wahai kesyahduan
Rupamu sinari dalam di jiwa
Penyapa dalam tiap desah nafas
Pengemban rupa dalam kemesrahan
Kehasratan puja penuh keromantisan


Wahai keindahan
Gemuruh ombak menyeruak
Hati berlabuh
Kelilingi pulau penantian
Samudera menghampar
Berlari sebrangi pantai kerinduan

Wahai pesona
Mampukah daku mengayun
Mengarungi mahligai
Berlayar bersama
Berkhayal berdua
Melambai bersama
Menyapa berdua
Dalam impian

Wahai nirwana
Bayang-bayang hadir
Impian khayangan menjelma
Mimpi indah hanya asa dalam impi
Sebening kasih bertebar
Hanya semu dalam angan
Bersebut nama dalam hidup
Hanya butiran dalam diri
Bersimpan dalam hati

Wahai malam
Hilang dalam terang rembulan
Gemintang melambai tangan
Angin menyelinap dalam sukma
Bersepi selinapi mimpi

Wahai dunia
Saksikan bayangannya
Sibakkan sepoi lamunannya
Anggunkan dalam khayalnya
Sinarkan tatap angannya
Satukan mimpi khayangannya

Wahai kesenangan
Kilauan hanya kefanaan
Kesenangan berupa fatamorgana

Wahai kehangatan
Datanglah
Kelembutan selalu ada
Kemesraan penuh puja
Bersama

Wahai hasrat
Jiwa ini mengapa
Hanya perasaan terpendam
Menggelora dalam dada
Nyatakah
Pesonamu dan mustikaku
Menyatu dalam kalbu
Ataukah
Hanya melukis hasrat
Padamu saja
Dan adakah waktu
Pudar menjemput
Dalam khayangan


doaku
14  Oktober 2010
Ya Allah
Ampuni segala dosae isun
Dosae kedua wong tuaku

Ya Allah
Tetegena atine isun
Kelawan enduweni
Sifat kang sabar
Sifat kang ikhlas
Sifat kang syukur

Ya Allah
Uripena kelawan mulia
Lan matikena kelawan
Khusnul khotimah

Ya Allah
Tetegena atine isun
Kelawan iman lan islam

Ya Allah
Isun enjaluk
Anak kang sholeh
Kang ngikuti syareate
Kanjeng nabi

Ya Allah
Kabulena dongane isun

haekal

15  Maret  2011
                                             
Malam penuh rahmat
Penuh ampunan dan ridha
Dari Sang pencipta Rabbul Jalil

Hari Selasa malam Rabu
Bertepatan Selasa pahing
Tepat jam delapan malam
Anakku lahir

Tertanggal lima belas
Bulan Maret dua ribu sebelas
Atau menurut jawa hijriyah
Tanggal sepuluh Rabi’ul Awwal
Tahun seribu empat ratus tiga puluh dua
Anakku laki-laki

Muhamad Haekal Mujarie Al Aris
Nama yang ku berikan untuk bintangku
Tinggi badan bayi lima puluh satu centimeter
Dan berat badan bayi tiga koma tiga kilogram

Dimas Haekal nama panggilanmu
Ayah panggilan bapakmu
Bunda panggilan ibumu

Allah meridhoimu
Ayah Bunda merestuimu


menyambutmu
16  Maret 2011
Lama sudah ku menanti
Sekian sudah daku menunggu
Kehadiranmu
Kedatanganmu
Kelahiranmu

Dunia bagiku terasa benderang
Alam jagat ini serasa sejuk
Saat dirimu lahir
Dari rahim seorang yang suci
Wanita yang ku jadikan istri

Bintangku
Kini tersenyum

Ayah menyambutmu
Bunda menyambutmu

Muhamad Haekal Mujarie Al Aris
Ku berikan untuk bintangku

Namamu bersebar
Semenanjung alam

Ya Allah
Berilah hidayah
Bimbinglah ke jalanMU


bintangku
17  Maret 2011
Dahulu esaku hilang
Kala itu esaku pulang
Dan kini
Bintangku datang
Bintangku terang

Esaku
Muhamad Gaza Nasrullah Al Aris
Sudah pulang keharibaan

Bintangku
Muhamad Haekal Mujarie Al Aris
Sudah datang dikehidupan

Ya Allah
JanjiMu benar
KAU telah mengembalikan
JaninMU kepadaku

Bintangku
Terangilah jagat ini
Dengan sinarmu

Kini hamba bersujud
Syukur atas karuniaNYA
Dan kini hamba pun tahu
Esa hilang lahirlah bintang


aqiqah
03  April 2011
Hari penuh barokah
Kebahagiaan ku rasakan

Bayiku
Haekalku
Berusia Sembilan belas hari
Tepat pada hari minggu legi
Tanggal tiga bulan April
Tahun dua ribu sebelas masehi
Atau dua puluh Sembilan Rabi’ul Akhir
Tahun seribu empat ratus tiga puluh dua hijriyah

Anakku
Haekalku beraqiqah
Memotong rambut bintangku
Berat timbangan rambut bayiku
Dua gram lebih seratus tiga puluh mili
Atau setara rata-rata harga emas
Kurang lebih enam ratus lima puluh ribu rupiah
Sudah ku bayar tunai

Bayi laki-lakiku
Beraqiqah dengan dua kambing
Sudah ku tebus jua

Ya Allah
Hamba mohon ridhoMU

Muhamad haekal mujarie al aris
12 April 2011
Kau laksana bintang kejora
Cemerlang terangi cakrawala
Pelipur kehausan jasmaniyah
Penembus benteng kedholiman
Salam kepribadian keduniaan

Wahai putra kesejatian
Penegak kebenaran
Pengusung keadilan
Pahlawan kedamaian

Wahai jiwa keikhlasan
Langkahkan shirotol mustaqimmu
Gapailah keridhoan Tuhanmu
Benderangkan sinar cahayamu

Wahai anak peradaban
Tuntunlah ilmu pengetahuan
Kibarkan panji kesempurnaa
Pengemban peradaban jaman
Berkilaulah

Muhamad darahku
Haekal dagingku
Mujarie tulangku
Al Aris jantungku


Cahaya

14 April 2011

Wahai pelita belahan jiwa
Datanglah dalam duniamu
Bersambutlah
Tataplah cahaya Ilahiyah
Tapaklah sunah Nabawiyah
Istiqomahlah penuh langkahmu

Wahai hiasan penyejuk kalbu
Bertepilah dalam shirotol mustaqim
Kibarkan harokah islamiyah
Bentangkanlah

Wahai cahayaku
Bersinarlah
Berkilaulah

Selamat datang kasihku
Selamat datang cintaku
Selamat datang sayangku
Selamat datang pahlawanku
Selamat datang kehidupanku
Selamat datang penerusku
Selamat datang Haekalku
Selamat datang putraku
Selamat datang anakku
Selamat datang santriku


Sebelas tahun

15  Mei  2011

Sebelas tahun sudah
Diriku bekerja
Sebelas tahun berlalu
Daku mengadu nasib
Hadapi hiruk pikuk dunia

Banyak hal di dapat
Kesenangan
Kepiluan
Kebahagiaan
Kesedihan
Ku emban semua

Kadang daku tertawa
Pernah pula menangis
Jua tersenyum
Begitulah dunia

Sebalas tahun
Daku bertahan
Menggapai dunia
Menerjang gelombang

Berjalan
Dan terus melangkah
Capai puncak kemenangan
Raih pelita kesuksesan

pekerjaan

09  Juni  2011

Sudah aku lalui masa-masa perjuangan
Dan sampai detik ini masih aku jalani
Pekerjaan dalam bidang perkreditan

Sebelas tahun sudah pengabdian aku lakukan
Tahun dua ribu awal aku pijakkan kaki
Sampai hari ini dua ribu sebelas aku masih di sini

Awal pekerjaanku pada bidang perkoperasian
KOSIPA atau koperasi simpan pinjam
Sumber makmur dengan system harian
Desa Pekandangan kabupaten Indramayu
Pada bagian mantri atau penagihan
Lalu berjalannya hari bulan tahun
Pada bagian staff atau kepala mantri

Setelah itu aku mutasi di perkoperasian bulanan
Koperasi simpan pinjam jaya abadi namanya
Desa Kadipaten kabupaten Majalengka
Pada bagian pekerja dinas luar atau PDL

Lalu berjalan lagi dan mutasi lagi
Koperasi warga makmur namanya
Desa Jatibarang kabupaten Indramayu
Bagian yang sama pekerja dinas luar
Begitulah perjalanan pekerjaanku
Dunia berputar bagai roda

Berjalannya waktu aku mutasi lagi
Bidang perkreditan setoran bulanan
Pada bank perkreditan rakyat atau PT. BPR
Bank Harapganda cabang Majalengka
Desa Majalengka kabupaten Majalengka
Pada bagian pemasaran alias marketing

Kemudian lain waktu aku mutasi lagi
Pada bank Harapganda pusat Cirebon
Desa Kedawung kabupaten Cirebon
Pada bagian administrasi kredit

Setelah itu aku mutasi lagi
Pada bank Harapganda cabang Kuningan
Desa Kuningan kabupaten Kuningan
Pada bagian administrasi pembukuan

Itulah bagian pengalamanku
Dan jua perjuanganku
Jauh dari kampung halamanku
Jauh dari orang-orang terdekatku
Itu jua bagian pengorbananku

Aku lakukan tiada lain
Demi sesuap nasi
Demi seteguk air
Demi sehelai kain

Inilah aku
Guruku adalah hatiku
Dan hatiku adalah guruku

Inilah aku
Hadapi terus apa yang ada di matamu
Perjuanganmu itulah jalanmu

ramadhan

01  Agustus 2011                                       01  Ramadhan 1944 H

Ramadhan
Marhaban ya ramadhan
Ramadhan telah datang
Bulan puasa telah tiba

Ramadhan
Bulan penuh rahmat
Bulan penuh ampunan
Bulan pembebas siksa neraka

Ya Rabbi
Berilah hamba rahmat
Mohon hamba ampunan
Selamatkan hamba siksa neraka

Ya Ilahi
Kuatkanlah imanku
Tetapkanlah islamku
Tanamkanlah ihsanku

Ya Allah
Jadikanlah hamba orang sabar
Jadikanlah hamba orang ikhlas
Jadikanlah hamba orang syukur

HambaMu
Mohon keridhoanMU

puasa

02  Agustus 2011                                       02  Ramadhan 1944 H

Oh ramadhan
Hati ini bergetar
Kala berkumandang
Marhaban ya syahra ramadhan
Saat berucap
Selamat bulan puasa

Oh ramadhan
Jiwa ini terharu
Kala genderang bedug
Bertabuh mengalun
Saat bersambut
Selamat berbuka puasa

Ingin bersambut penuh
Ingin ku raih penuh
Tapi diri tak kuasa

Berusiaku kian bertambah
Amalku bertambah merosot

Oh ramadhan
Bersambut hadirmu
Mengharap ampunanNYA
Marhaban ya ramadhan



Idul fitri

30  Agustus 2011                                              01  Syawal 1944 H

Minal ‘aidin wal faidzin
Ku ucapkan pada semua makhluk
Mohon maaf lahir dan bathin
Taqobbalallahu minnaa wa minkum
Syiamanaa  wa syiamakum
Selamat hari raya idul fitri

Bulan puasa sudah usai
Zakat pun sudah tertunaikan
Dan kini di hari ini
Hari penuh kemenangan
Ikrar saling maaf-memaafkan

Betapa agungnya namaMU
Semua makhluk menyebutNYA
Bertakbir  tasbih tahmid tahlil
Berkumandang seantero jagat

Ya Allah
Bersihkanlah jiwaku
Sebersih dalam zakatku
Sucikanlah hatiku
Sesuci bulan ramadhanMU
Ampunilah segala dosaku
Di hari raya idul fitri ini
Seperti bayi yang dilahirkan
Amin ya mujibassailiin

lebaran

31  Agustus 2011                                              02  Syawal 1944 H

Takbir menggema berkumandang
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
Allah maha besar dari segalanya

Lebaran pun tiba
Bulan Syawal telah datang
Selamat berlebaran
Minal ‘aidin wal faidzin
Maafkan dhohiriyah dan bathiniyah

Tanggal satu  bulan syawal
Seribu Sembilan ratus empat puluh empat
Tiga puluh bulan agustus
Dua ribu sebelas tahun masehi
Tepat hari selasa kliwon
Selamat hari raya idul fitri

Dan kini tanggal dua syawal
Hari rabu legi kalender jawa
Kami keluarga besar berkumpul
Berdoa bersama di kuburan

Hari raya penuh bahagia
Hari silaturrahim
Hari memaafkan
Antar umat manusia
Di seluruh penjuru dunia